Jakarta – Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menegaskan tidak akan mencalonkan diri untuk keempat kalinya apabila kalah dalam Pilpres AS 2024, November 2024. Artinya, ini menjadi partisipasi terakhir Trump dalam Pemilu AS.
“Tidak, saya tidak akan. Saya pikir begitu, itu saja. Saya tidak punya rencana ke arah itu. Mudah-mudahan, kita akan berhasil,” kata Trump dalam sebuah wawancara yang dirilis pekan lalu, dinukil VOA Indonesia, Jumat, 27 September 2024.
Diketahui, Trump sendiri pertama kali mengikuti Pemilu AS pada Juli 2015. Setahun kemudian dirinya berhasil terpilih sebagai presiden melalui pemilihan umum atau pemilu dengan lebih dari 2.600 daerah memberikan suara untuk dirinya.
Baca juga : Lewat Program Ini, Donald Trump Bakal Pangkas Pajak Perusaahaan AS
Saat ini, Donald Trump dan Kamala Harris tengah bersaing ketat untuk dapat melenggang ke Gedung Putih. Beberapa jajak pendapat menunjukkan bahwa kedua negara bagian kunci bisa menentukan pemenang, meskipun Harris mulai unggul dalam jajak pendapat nasional.
Trump memulai upaya pemilihan ulang pertamanya untuk pemilihan 2020 pada hari yang sama saat dilantik pada 2017. Kemudian, dua tahun lalu, pada November 2022, ia mengumumkan rencananya untuk kembali menduduki Gedung Putih.
Baca juga : Sepak Terjang Kamala Harris, Calon Kuat Lawan Donald Trump di Pilpres AS
Trump terus-menerus menyalahkan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat atas kekalahannya di Pilpres 2020 dengan menuduh adanya kecurangan pemilih. Ia juga menghadapi tuntutan pidana federal dan negara bagian terkait usahanya membatalkan hasil pemilu.
Namun, Trump membantah melakukan kesalahan dan menganggap dakwaan tersebut sebagai serangan politik. Trump mengklaim jika ia kalah pada Pilpres 2024, maka hal itu akan memberi konsekuensi serius.
Sementara itu, Harris mengatakan bahwa Pilpres 2024 adalah momen penting bagi demokrasi Amerika Serikat, meski dirinya berupaya untuk fokus pada isu-isu yang berdampak pada masyarakat, seperti biaya hidup dan perumahan. (*)