Jakarta — Kepemimpinan merupakan hal penting dalam suatu organisasi, terlebih lagi dalam sebuah perusahaan yang berorientasi pada peningkatan profit.
Diperlukan pemimpin yang memiliki visi untuk mencapai target, melalui terobosan atau inovasi sehingga peran kepemimpinan menjadi salah satu kunci vital keberhasilan tercapai.
Idealnya, seorang pemimpin dituntut mampu dapat memengaruhi dan menginspirasi orang lain. Sehingga dapat membuat organisasi dan visi perusahaan dapat berjalan, sehingga tujuan bisnis dapat tercapai.
Mencetak seorang pemimpin hebat tidak dapat dilakukan secara instan. Saat ini di berbagai perusahaan besar, estafet kepemimpinan akan diberikan kepada insan yang lincah, inovatif, dan transformatif dalam menelurkan terobosan. Seperti yang diakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Harsya W. Prasetyo adalah salah satu kader BRI yang memiliki hal itu semua. Harsya kini menjabat sebagai SEVP Change Management and Transformation Office di BRI. Ia merupakan seorang leader di BRI yang berperan penting dalam memastikan perusahaan terus melakukan inovasi dan transformasi.
Di usianya yang tergolong muda, Harsya W. Prasetyo memiliki segudang pengalaman dalam industri perbankan. Ia pernah ditunjuk sebagai Direktur Associate Partner di McKinsey Indonesia pada 2014. Berlanjut menjadi Head of Supervisory Board Citi Bank DPPK (Citibank Pension Fund) Jakarta pada 2017.
Pada 2019, ia kembali bekerja di sana dengan menjabat sebagai Senior Advisor di McKinsey Indonesia dan ditunjuk sebagai partner dari perusahaan yang sama pada 2021.
Kehadiran Harsya di BRI semakin memperkokoh mesin bisnis perseroan. Pria yang kini berusia 45 tahun ini memiliki semangat dalam mendorong transformasi digital yang menyasar generasi milenial dan gen Z.
Melalui transformasi berkelanjutan serta eksekusi strategi yang baik, BRI mampu menjawab kebutuhan nasabahnya dan menciptakan added value bagi bisnisnya.
Dari sekian banyak inovasi yang dilakukan, BRI telah melakukan transformasi melalui BRIvolution 2.0. Transformasi ini merupakan strategic response dari kondisi pandemi, sehingga rencana jangka panjang yang dituangkan pada BRIvolution 1.0 telah disesuaikan dengan situasi pasar terkini.
Baca juga: Digitalisasi jadi ‘Obat’ Manjur Bank BRI Berdayakan UMKM
BRIvolution 2.0 menetapkan visi The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion di tahun 2025.
Program ini juga mempertajam fokus menumbuh kembangkan sektor UMKM dengan sinergi bersama anak usaha atau secara BRI Group. BRIVolution digunakan BRI sebagai guideline dalam menjawab tantangan digital dan IT. Jadi, ke depan, BRI akan memformulasikan 3 hal yang menjadi fokusnya dalam jangka menengah.
Pertama, BRI terus berupaya meningkatkan resiliensi. Digitalisasi dipacu sedemikian cepat di berbagai bidang untuk menjawab disrupsi di dunia perbankan.
Kedua, BRI akan fokus kepada open banking. Konsep ini adalah salah satu terobosan baru di bidang perbankan. Tujuannya, mendorong transaksi dan layanan keuangan menjadi lebih mudah, cepat, terintegrasi, dan praktis.
Pihak bank membuka jalan untuk membangun kerja sama dengan pihak ketiga, khususnya untuk berbagai jenis aplikasi digital. Maka, pihak pengembang aplikasi dapat terhubung dengan nasabah bank secara aman. Sebagai contoh, BRI telah menyediakan layanan BRIAPI di mana pihak ketiga dengan nasabah BRI bisa terhubung menggunakan teknologi Application Programming Interface (API) yang mengintegrasikan data perbankan dengan data yang ada di aplikasi.
Ketiga, penguatan artificial intelligence dan juga machine learning. BRI akan mampu mengelola data nasabah yang begitu besar untuk memberikan manfaat dan value.
Bagi Harsya, selain memudahkan nasabahnya, transformasi digital di BRI bertujuan meningkatkan efisiensi sekaligus untuk menjawab kebutuhan pasar.
Dengan sederet prestasi dan pengalaman yang dimilikinya itu, Harsya didapuk sebagai pemimpin berbakat dan potensial dalam memimpin perusahaan. Infobank Media Group memberikan dalam ajang “Top 200 The Next Leaders” yang digelar Majalah infobank di Four Seasons Hotel, pada Selasa (5/12/2023).
Perlu diketahui, Infobank mengapresiasi 200 pemimpin muda yang berusia di bawah 50 tahun, melalui ajang Top 200 Next Leaders 2023 Mereka adalah para direktur dari sektor keuangan dan BUMN.
Sejumlah pemimpin yang meraih penghargaan dipilih berdasarkan beberapa faktor, antara lain pencapaian atau prestasi tertentu dari leaders terpilih. Mulai dari faktor keberhasilan kinerja keuangan perusahaan, keberhasilan leaders dalam menciptakan nilai-nilai (values) pada perusahaan, keberhasilan melakukan transformasi pada perusahaannya, dan berhasil mengatasi krisis pada perusahaannya.
Kriteria lainnya adalah pengalaman, ketokohan, dan kontribusi dari figur leaders tersebut terhadap industrinya, serta pertimbangan Dewan Redaksi Infobank. (*) Ranu Arasyki Lubis