Transformasi Digital jadi Fokus KAI di Usianya Yang ke-76

Transformasi Digital jadi Fokus KAI di Usianya Yang ke-76

Jakarta – Memasuki usia ke-76 yang jatuh pada 28 September 2021, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan terus meningkatkan pelayanannya dengan lebih cepat dan lebih baik. KAI juga akana melakukan transformasi digital untuk peningkatan pelayanan dan mengembangkan bisnis-bisnis penunjang.

“Dalam memasuki usia ke-76 ini, semangat terus kita bangun. Sehingga tema HUT KAI kali ini merupakan representasi KAI yang ingin bergerak lebih cepat dalam melayani masyarakat dengan terus meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangannya, Selasa, 28 September 2021.

Bergerak lebih cepat digambarkan dengan peningkatan kecepatan kereta api. Hal ini untuk memenuhi harapan para pelanggan yang memerlukan waktu perjalanan lebih cepat namun tetap mengutamakan keselamatan serta selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, bergerak lebih cepat juga diimplementasikan di dalam internal perusahaan, dimana KAI melakukan percepatan-percepatan dalam proses bisnis dan pengambilan keputusan.

KAI juga akan terus melakukan inovasi-inovasi sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Inovasi tersebut di antaranya penyediaan fasilitas Wifi gratis di kereta, layanan Live Cooking di kereta makan, serta layanan First Mile & Last Mile.

Di masa pandemi Covid-19 ini, KAI melakukan transformasi digital untuk peningkatan pelayanan dan mengembangkan bisnis-bisnis penunjang. Inovasi di bidang digital ini di antaranya dengan menghadirkan program Loyalitas Railpoint, sistem pembayaran KAI Access menggunakan QRIS, LinkAJa!, dan Direct Debit serta integrasi aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding KAI.

“Transformasi digital yang KAI lakukan saat ini merupakan suatu milestone yang sangat penting untuk mencapai visi KAI yaitu Menjadi Solusi Ekosistem Terbaik untuk Indonesia,” kata Didiek.

Didiek mengatakan, setidaknya ada 3 alasan mengapa transformasi digital sangat penting bagi KAI. Pertama, perubahan tidak dapat dihindari, apabila perusahaan tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan teknologi, maka perusahaan akan kalah unggul dibandingkan dengan perusahaan yang lain yang dapat menyesuaikan teknologi secara cepat.

Kedua, bisnis menjadi efektif dan efisien. Jika sebelumnya upaya pemasaran dilakukan secara non digital, sekarang KAI bisa memasarkan dan menjual produk-produknya melalui berbagai media online, media sosial, dan website. Dengan media online ini, pemasaran akan lebih efektif karena perusahaan dapat menjangkau pasar yang lebih luas serta akan lebih efisien dalam hal waktu operasional dan biaya yang dikeluarkan.

Ketiga, upaya ini untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Teknologi yang canggih seperti media sosial membuat konsumen membeli sesuatu dengan lebih mudah, seamless, dan mendapatkan respons yang lebih cepat dari perusahaan ketika pelanggan menyampaikan masukan atau komplain, sehingga hal ini akan meningkatkan kredibilitas layanan KAI.

“Dengan perbaikan pelayanan yang dilakukan secara intensif, kami berharap dapat meningkatkan animo masyarakat untuk tetap setia menggunakan jasa KAI sebagai pilihan utamanya,” kata Didiek.

Pada peringatan HUT KAI kali ini, jajaran Direksi dan Komisaris KAI serta Direksi Anak Perusahaan mengenakan pakaian frontliner KAI Group. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa jiwa melayani harus dimiliki seluruh pegawai KAI pada semua level jabatan.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap pengabdian dan prestasi para pegawai, KAI juga memberikan penghargaan kepada para pegawai yang telah bekerja selama periode tertentu, pegawai teladan, dan pegawai berprestasi.

Pada momen HUT KAI ini juga, KAI memberikan bantuan CSR berupa beasiswa senilai total Rp288 juta kepada anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19. Donasi diberikan kepada 38 orang anak dengan masing-masing donasi sejumlah Rp7,6 juta. “Bantuan ini sebagai wujud kepedulian KAI terhadap pemulihan dan pembangunan pasca Covid-19 di bidang pendidikan,” kata Didiek. (*)

Related Posts

News Update

Top News