Transformasi Digital Dorong Efektivitas dan Efisiensi Layanan Publik

Transformasi Digital Dorong Efektivitas dan Efisiensi Layanan Publik

Jakarta – Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional, Ilham Akbar Habibie menegaskan pentingnya transformasi digital, baik di sektor bisnis maupun pemerintahan. Menurutnya, di era digital saat ini sudah seharusnya bisa diantisipasi dengan hal yang positif.

“Saya kira tidak bisa kita pungkiri bahwasanya kita sudah sepenuhnya masuk ke era digital. Namun demikian semenjak kita melalui pandemi Covid-19, kita merasakan dampak sepenuhnya dengan adanya keterbatasan kita bergerak, untuk bekerja, dan bertemu dengan yang lain ternyata banyak hal bisa disubstitusikan dengan digital,” ujar Ilham dikutip di Jakarta.

Dirinya menilai, digitalisasi substansinya adalah teknologi yang diterapkan untuk memperbaiki modus dan proses kerja secara keseluruhan, baik dari segi biaya, kecepatan, dan juga kualitas.

“Saya kasih contoh, kita ini baru beralih dari analog TV ke digital, itu harapannya ke depan adalah signalnya tentu lebih bagus, kemudian kita juga bisa dapat lebih banyak channel, dan para pelanggan (pemirsa) dapat satu layanan yang jauh lebih baik daripada dengan analog. Jadi, dengan adanya teknologi digital kita mendapatkan satu kualitas layanan yang lebih baik,” ucapnya.

Bicara soal digitalisasi, lanjutnya, berarti juga akan menyinggung soal data dalam bentuk digital. “Kita mungkin sering mendengar semboyan yang mengatakan bahwa ‘data is the new oil’. Dalam hal ini, data akan punya nilai jika data tersebut berada dalam bentuk digital,” tegasnya.

Dengan digitalisasi, ungkap dia, sebuah data bisa memiliki potensi untuk bisa diolah dan menjadi sesuatu yang punya nilai berlebih. “Itu yang sebetulnya sama sama dengan minyak. Sehingga kalau kita produksi minyak itu dalam bentuk mentah dia tidak punya nilai, tetapi harus melalui proses untuk menjadi bahan bakar, plastic, menjadi pupuk, dan sebagainya,” sambungnya. 

Untuk mengolah data agar memiliki nilai, Ilham juga menyinggung mengenai peran penting teknologi Artificial Intelligence (AI), Big Data, dan Machine Learning untuk mengetahui pola-pola yang ada pada data tersebut.

”Kadang kita sudah melihat polanya. Alhamdulillah, kita dengan cepat mengerti datanya, tapi kadang datanya terlihat sangat acak, sehingga kita memerlukan satu mesin untuk mengerti pola atau membuat pola terlebih dahulu, sehingga kita mengerti bagaimana kita harus menginterpretasikan data,” ujar Ilham.

Guru Besar Teknik Komputer FTUI, Kalamullah Ramli mengatakan, transformasi digital umumnya dijalankan dalam upaya suatu organisasi dalam mendongkrak efektivitas dan efisiensi dalam memberikan layanan publik, kinerja bisnis dan operasional, serta layanan kepada pelanggan.

“Agar transformasi digital yang sukses tetap bisa diwujudkan, maka perlu fokus pada kualitas digitalisasi, bukan sekedar kuantitas, Integrasikan upaya transformasi digital dengan seluruh aktivitas organisasi, tetap memperhatikan kondisi eksternal, seperti ekonomi, pasar, kompetisi, dan perkembangan teknologi serta kebutuhan masyarakat atau konsumen, serta manajemen keamanan informasi,” tambahnya.

Untuk memberikan apresiasi terhadap perusahaan dan instansi yang telah menjalankan transformasi digital secara maksimal, ajang penghargaan tahunan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Solusi Digital pun digelar yakni “TOP Digital Awards 2022”. 

“The Strategic Impact of Digital Transformation in Business & Government”, para peraih pengharagaan ini telah mampu membuktikan bahwa inovasi, kreatifitas dan terobosan digital yang dilakukan, telah berdampak signifikan, baik di internal perusahaan maupun hubungan  eksternal, termasuk dengan mitra bisnis atau pelanggan (masyarakat). 

Di tengah pandemi Covid-19 ini, kreativitas dan inovasi serta antusias peserta, dalam menghadirkan solusi inovasi baru berbasis technology digital, terus mengalami peningkatan. Bahkan sejak pandemi Covid-19, transformasi digital mengalami lompatan baru di berbagai kalangan.

Pada lembaga atau institusi kepemerintahan, inovasi digital terutama sebagai upaya peningkatan e-government atau Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), serta implementasi dan pengembangan konsep smart city (kota cerdas).

Apalagi SPBE ini selaras dengan arah kebijakan nasional. Yakni Surat Edaran Menteri PANRB No. 18/2022 tentang Keterpaduan Layanan Digital Nasional Melalui Penerapan Arsitektur SPBE dan Peta Rencana SPBE.

Sedangkan bagi pelaku usaha, inovasi dan akselerasi transformasi digital dilakukan sebagai upaya menyikapi situasi pandemi covid-19 dan meningkatkan kinerja di era new normal, sekaligus sebagai upaya mempersiapkan diri memasuki era Revolusi Industri 4.0 dan meningkatkan daya saingnya di kancah global.

Beberapa inovasi sistem aplikasi bisnis yang dikembangkan seperti  ERP (Enterprise Resource Planning), Customer Relationship Management (CRM) untuk mengelola hubungan bisnis dengan pelanggan, aplikasi pemasaran, penjualan,  manajemen keuangan (finance), HR, dan lainnya. Berbagai aplikasi yang dikembangkan oleh Lembaga dan institusi kepemerintahan juga makin luas hingga ke daerah-darah, baik oleh Pemda maupun pelaku usaha, termasuk dari kalangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Adapun jumlah peserta tahun ini, sebanyak 183 Instansi pemerintahan dan korporasi bisnis. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu, sebanyak 172 peserta, atau  naik 6,5% dibanding tahun 2021 lalu.  Dan insya Allah, jumlah ini merupakan jumlah peserta yang terbesar dalam award-award TI / teknologi digital di Indonesia. (*)

Related Posts

News Update

Top News