Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga kuartal II-2020 transaksi e-commerce telah mencapai Rp55,9 triliun dan masih berpotensi terus alami peningkatan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng dalam sebuah Webninar di Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2020. Menurutnya, potensi digital di Indonesia masih sangat besar, oleh karena itu pihaknya mengimbau untuk perbankan untuk terus meningkatkan inovasi.
“Digitalisasi ini menjadi sangat penting. Indonesia pasar yang luar biasa bagi ekonomi digital. Tercatat transaksi e-commerce kuartal II berdasarkan data sebesar Rp55,9 triliun,” kata Sugeng.
Dirinya menilai, berbankan belum begitu cepat untuk mentransformasikan layanan keuangan miliknya ke digital. Berdasarkan survei BI, penyediaan digital banking masih membutuhkan investasi yang cukup besar terutama teknologi. Maka dari itu saat ini bank yang gencar menerapkan digital banking baru sebatas bank besar buku 3 dan 4.
“Disisi lain bank di Indonesia cenderung ketinggalan dalam melakukan transformasi digital hal ini tercermin dari hasil survei BI terkait langkah transformasi digital perbankan di Indonesia,” ucap dia.
Menurutnya, BI terus mendorong terciptanya Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Dimana dalam blueprint tersebut terdapat 5 Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 untuk memastikan arus digitalisasi berkembang dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif. (*)
Editor: Rezkiana Np