Jakarta – PT Visionet Internasional atau lebih dikenal dengan OVO terus mencatatkan pertumbuhan positif di tengah ketatnya persaingan layanan keuangan digital. Per Agustus 2019, OVO sudah ada di 115 juta devices. Total payments volume (TPV) OVO meningkat 19 kali lipat dalam setahunan.
Hal tersebut dipaparkan President Director OVO Karaniya Dharmasaputra dalam acara The Finance 2nd Top 20 Financial Institution & Best CFO of Financial Institution 2019 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2019. “Jumlah pengguna aktifnya bisa melebihi pengguna aktif kartu kredit. Tapi dari nilai transaksi memang masih di bawah sektor keuangan konvensional. Kami yakin pertumbuha e-money akan makin cepat, dan ini akan di-drive oleh fintech,” papar Karniya.
OVO sendiri, lanjut Karniya, dari sisi capaian bisnis terus bertumbuh. Total penggunanya mencapai 87 juta user dengan 12 juta diantaranya merupakan monthly active user.
Pertumbuhan monthly active user (MAU) mencapai 12 kali lipat.Sedangkan annualized transactions naik 28 kali lipat, dan stored value facilities (SVF) naik 9 kali lipat.
Pemain fintech, seperti OVO juga berperan dalam meningkatkan literasi keuangan. Karaniya menyebutkan, sekitar 27 juta pengguna OVO adalah masyarakat yang unbanked. Mereka umumnya melakukan top up saldo OVO lewat cash ataupun via driver Grab.
“Kami juga terus mengembangkan ekosistem digital. Di OVO, use case menjadi sangat penting. Maka itu kami terus menambah use case OVO. Misalnya di sektor ride, e-commerce, retail, dan digital payments. Dengan teknologi, pemain fintech punya kekuatan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. ” pungkasnya. (Ari)