Jakarta — Melihat masih rendahnya literasi asuransi di Indonesia khususnya bagi masyarakat kelas kecil menengah, PT Bhinneka Life Indonesia (Bhinneka Life) memandang perlunya upaya untuk meningkatkan edukasi perihal literasi keuangan, khususnya asuransi di Indonesia. Oleh karena itu, Bhinneka Life bertekad untuk menyasar segmen kecil menengah.
“Kami memiliki tekad untuk bisa menjangkau seluruh masyarakat di wilayah Indonesia, hingga ke kota-kota kecil dan wilayah perdesaan, agar mereka dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik sekaligus mendapatkan proteksi bagi diri dan keluarganya,” ujar Direktur Utama Bhinneka Life, Wiroyo Karsono di Jakarta, Kamis 7 Juni 2018.
Pada bulan Mei lalu, Bhinneka Life menggelar safari edukasi asuransi bertajuk “Bhinneka Life Simfoni Untuk Negeri” di Kota Yogyakarta dan Padang, Sumatera Barat. “Bhinneka Life Simfoni untuk Negeri” merupakan perwujudan dari semangat yang hendak diusung oleh Bhinneka Life, yaitu Bersatu dalam Kebaikan, melalui rangkaian aktivitas untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih besar mengenai perencanaan keuangan serta proteksi terhadap masa depan.
“Edukasi mengenai literasi keuangan merupakan upaya yang kami lakukan terus menerus kepada masyarakat. Kami percaya, apabila masyarakat memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik, maka mereka akan dapat merencanakan kehidupannya dengan lebih baik lagi,” lanjut Wiroyo.
Baca juga: Bidik Bisnis Syariah, Bhinneka Life Siap Bentuk Anak Usaha
Pada acara ini, Bhinneka Life mengundang para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di kota-kota yang disinggahi, menghadirkan pojok permainan anak dengan ragam yang mengangkat budaya dan kearifan lokal, serta pementasan tarian tradisional setempat.
Bhinneka Life juga bekerjasama dengan PT Mitra BUMDes Nusantara (MBN), anak perusahaan yang dibentuk dari BUMN-BUMN strategis, yakni BULOG, Danareksa, Pertamina, PPI, RNI, PIHC dan PTPN III. Pada kerjasama yang akan berlangsung selama 3 (tiga) tahun ke depan ini, Bhinneka Life berkomitmen memberikan edukasi perencanaan keuangan di bidang asuransi kepada para petani dan masyarakat desa, khususnya anggota BUMDes, di bawah binaan anak perusahaan MBN bersama BUMDes dan Gapoktan setempat, di seluruh Indonesia.
Sebagai informasi, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga tahun 2017, indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76 persen, turun dari survei tahun 2013 yang berada pada angka 17,84 persen. Sementara menurut data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dari total penduduk Indonesia sekitar 255 juta jiwa, baru sekitar 7,5 persen masyarakat yang memiliki asuransi.(*)