Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN terus melakukan sinergi dengan sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna meningkatkan kinerja menjelang akhir tahun. Kali ini BTN menggandeng PT Pegadaian (Persero) untuk mengembangkan bisnis dengan mengoptimalkan potensi masing-masing yang dimiliki perseroan.
Kerjasama tersebut bertujuan untuk mempererat sinergi antar BUMN yang selama ini sudah terjalin dengan baik. Selain itu, keduanya juga sepakat untuk sama-sama melakukan edukasi, literasi program inklusi keuangan dan membangun awareness produk-produk keuangan bagi masyarakat.
“Melalui kerjasama ini kami akan menyediakan layanan dana dan fasilitas kredit/pembiayaan konsumer kepada pegawai Pegadaian. Demikian sebaliknya, seluruh pegawai Bank BTN akan mendapatkan layanan dari Pegadaian,” ujar Direktur Consumer Banking Bank BTN, Budi Satria dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 22 November 2019.
Tak hanya itu, lanjut dia, Bank BTN juga menyediakan layanan transaksi pencairan non tunai untuk produk Pegadaian dengan menggunakan sistem host to host melalui mekanisme payment transfer. Bagi pegawai Pegadaian yang ingin mengajukan Kredit Pemilikan Rumah atau Apartemen (KPR/KPA), BTN menawarkan kemudahan yaitu uang muka mulai dari 1%, diskon provisi biaya kredit hingga 50% dan gimmick marketing lainnya.
Benefit lain yang ditawarkan adalah “Program 69”. Melalui program ini, memungkinkan bagi nasabah pegadaian untuk membuka rekening Tabungan BTN Batara dan aktivasi m-banking/I-banking dengan setoran awal yang sangat ringan mulai dari Rp69.000. “Melalui Prgram 69, kami ingin memastikan bahwa semua level pegawai Pegadaian bisa memiliki rekening di Bank BTN tanpa kendala dana untuk setoran awal. Dengan begitu, literasi keuangan mudah tesebar luas di seluruh lapisan masyarakat,” cetus Budi Satria.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka akselerasi untuk performa bisnis yang lebih baik di masa mendatang. Ia mengakui, perseroan makin agresif dalam melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan. Langkah itu menjadi cara untuk mengejar target-target Pegadaian. Misalnya, meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan produktivitas karyawan serta efisiensi biaya sehingga lebih kompetitif.
“Jumlah nasabah dan rekening kita besar sekali. Pegadaian setara dengan perbankan. Ini juga karena bisnis pegadaian juga dekat dengan masyarakat menengah ke bawah,” tutup Kuswiyoto. (*)