Jakarta – Kinerja PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) sepanjang 2024 mengalami tekanan. Berdasarkan laporan kinerja keuangan yang dikutip Jumat (14/2), anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk ini mengalami penurunan laba bersih 27,64 persen menjadi Rp1,41 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,94 triliun.
Penurunan laba ini terjadi meskipun pendapatan Adira Finance mengalami kenaikan 5,07 persen dari Rp9,51 triliun pada 2023 menjadi Rp9,99 triliun.
Sayangnya, kenaikan pendapatan tersebut tidak mampu menutupi lonjakan beban yang membengkak hingga 17,09 persen.
Baca juga: Bank Danamon dan Adira Finance Hadirkan KPM Prima dengan Bunga 1,89 Persen di IIMS 2025
Baca juga: Adira Finance Bidik Pertumbuhan SPK 20 Persen di IIMS 2025
Total beban perusahaan naik dari Rp7,03 triliun menjadi Rp8,24 triliun, dengan beban bunga dan keuangan sebagai penyumbang utama kenaikan, yang meroket 31,75 persen menjadi Rp1,29 triliun. Kondisi ini menjadi faktor utama yang menekan laba tahun berjalan Adira Finance.
Meski demikian, perseroan masih mencatat pertumbuhan aset sebesar 5,1 persen, dari Rp31,03 triliun pada akhir 2023 menjadi Rp32,6 triliun pada 2024. Sementara itu, posisi kas dan setara kas tercatat Rp1,55 triliun, dengan ekuitas sebesar Rp11,55 triliun. (*) Alfi Salima Puteri