Jakarta – Anggota Komisi V DPR Bambang Haryo Soekartono menilai, terhambatnya proses pembangunan Pelabuhan Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN) dapat mengganggu masuknya investor ke proyek infrastruktur di Tanah Air.
Dirinya mengungkapkan, pelabuhan Marunda merupakan salah satu proyek strategis nasional yang seharusnya sudah rampung sejak lama, akan tetapi hingga saat ini pembangunannya belum selesai. Kondisi tersebut tentu dapat menghambat arus investasi di dalam negeri.
“Pemerintah sekarang kan membanggakan proses izin 3 jam selesai tapi ini investor atau swasta yang sudah mendapatkan izin tapi masih terhambat juga investasinya, ini jelas mengganggu investasi di Tanah Air,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 11 Januari 2019.
Sebagaimana diketahui, proses pembangunan Pelabuhan Marunda mengalami kendala setelah terjadi konflik berlarut-larut di internal KCN yang merupakan perusahaan patungan PT Karya Tekhnik Utama (KTU) dan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN).
Adanya konflik tersebut membuat pelabuhan yang berjarak sekitar 3 km dari Pelabuhan Tanjung Priok, tak kunjung usai. Menurutnya, tidak diselesaikannya pembangunan pelabuhan itu merupakan salah satu kegagalan dari pemerintah yang menginginkan Indonesia menjadi poros maritim.
Oleh sebab itu, Bambang pun mengusulkan agar pemerintah sekarang dapat mencari pasar atau market yang nantinya kapal-kapal pengangkut muatan curah seperti batu bara, komoditas cair, dan lainnya dapat dilayani di Pelabuhan Marunda.
“Sekarang pemerintah cari marketnya, agar nanti ketika pelabuhan sudah jadi semua dapat efektif bekerja,” kata Bambang. (*)