Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2020 sebesar USD135,2 miliar, atau menurun USD1,8 miliar bila dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2020 yang sebesar USD137 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, penurunan cadangan devisa pada September 2020 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi,” ujar Onny dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2020.
Lebih lanjut Onny mengungkapkan, bahwa posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,5 bulan impor atau 9,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ucapnya. (*)