Selama ini BRI merupakan tempat penampungan komisaris yang mantan Menteri. Sebelumnya ada nama-nama Gus Ipul yang sekarang Wakil Gubernur Jatim. Juga, Mustafa Abubakar Mantan Menteri BUMN dan sekarang yang masih duduk adalah Adrinof A. Chaniago, A. Sonny Keraf dan yang paling lama adalah Adyaksa Daud. Mereka mantan Menteri dan juga ada mantan Dirjen Pajak Fuad Rahmany. Jumlah komisaris BRI ada 9 orang yang dipimpin oleh Adrinof A. Chaniago.
Skenario pasti masih ada di tangan Presiden dan tentu Kementerian BUMN. Bahkan, bisa berubah saat detik-detik RUPSLB. Namun BRI merupakan sebuah bank besar dengan kontribusi besar tidak hanya perolehan dividen tapi juga peran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tidak ada tandingannya di Indonesia.
Saat ini BRI (Juni 2017) beraset Rp1.022 triliun dengan perolehan laba sebelum pajak Rp16,257 triliun.
Kemungkinan besar RUPSLB BRI tidak akan terjadi pergantian direksi dan bisa jadi akan ada perubahan susunan komisaris.
Untuk itu, semua pihak seharusnya menjaga BRI dari kepentingan politik dan tetap mengedepankan profesionalisme agar bank terus punya peran besar bagi pertumbuhan ekonomi. Sudah waktunya pihak kementerian tidak lagi menitipkan para mantan atau relawan ke bank BUMN, karena sektor perbankan berbeda dengan sektor riil.
Namun kepastiannya apakah akan terjadi pergantian apa tidak kita tunggu seusai RUPSLB, Rabu 18 Oktober 2017. (*)