Jakarta – Setiap orang pasti memiliki rencana yang ingin dicapai di masa depan, misalnya saja rencana mempunyai rumah. Namun untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan perencanaan keuangan agar tidak terjebak dalam hidup konsumtif.
Kondisi ini juga berlaku bagi milenial yang yang ingin memiliki hunian di masa depan. Namun, masih dihadang beragam kendala di lapangan salah satunya minimnya tingkat literasi keuangan.
Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana BP Tapera Eko Ariantoro mengatakan, tingkat literasi keuangan milenial lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional.
“Tingkat literasi keuangan milenial 53,19% dan literasi keuangan nasional 49,68%. Artinya secara nasional milenial lebih paham keuangan, akan tetapi dibandingkan inklusi keuangannya masih jauh tertinggal,” kata Eko dalam webinar InfobankTV Series bertajuk Milenial Punya Rumah? Ya Bisa, Selasa 27 Juni 2023.
Ia menjelaskan, ada berbagai alasan kaum milenial belum memikirkan untuk memiliki rumah sejak dini. Hal ini menyangkut dengan berbagai karakter milenial itu sendiri.
Antara lain, kaum milenial tidak memiliki dana darurat dan juga lebih banyak berperilaku konsumtif. Data menunjukkan, sebanyak 60% milenial baru memiliki rekening di perbankan.
“Artinya, ada sebanyak 40% milenial yang belum mempunyai rekening tabungan di bank. Bagaimana mungkin milenial yang belum memiliki rekening untuk bisa memiliki rumah,” katanya.
Untuk itu, pihaknya memberikan berbagai tips pengelolaan keuangan bagi milenial. Antara lain, menabung sebelum dibelanjakan, bijak dala berhutang, prioritaskan antara kebutuhan dan keinginan dan persiapkan dana darurat.
“Pasalnya memiliiki rumah bagi milneial tidak mudah dah perlu diperjuangkan. Bagaimana memperjuangkan itu maka pemerintah menghadirkan BP Bapera,” jelasnya.
Hadirnya BP Tapera di Indonesia yang menganut azas gotong royong, dapat membantu mewujudkan kepemilikan rumah pertama, renovasi, dan pembangunan rumah dilahan sendiri.
Tapera juga menjadi solusi untuk penyediaan dana murah jangka panjang dan berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan yang layak huni. Jadi, kaum milenial tidak perlu khawatir lagi, karena semua keresahan tersebut sudah ada solusinya. (*)