Tanggapi Surat Terbuka, Kemenhub Tegaskan Tak Izinkan Kapal Israel Berlabuh di RI

Tanggapi Surat Terbuka, Kemenhub Tegaskan Tak Izinkan Kapal Israel Berlabuh di RI

Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menanggapi surat terbuka terkait penolakan terhadap kapal dagang Israel berlabuh di sejumlah pelabuhan di RI.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan sudah menindaklanjuti surat terbuka yang ditunjukan langsung kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

“Sehubungan dengan surat terbuka ini, kami telah menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan atas informasi yang disampaikan,” ujar Adita dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (3/1).

Pihaknya menegaskan, Kemenhub sendiri tidak pernah memberikan izin kepada kapal kapal dagang Israel untuk berlabuh di pelabuhan Indonesia.

“Sejak terjadinya konflik Israel Palestina yang memanas beberapa waktu lalu, tidak ada kapal dagang berbendera Israel ataupun berbendera selain Israel yang melayari Indonesia-Israel,” tegasnya.

Baca juga: Pejabat Senior Hamas Saleh al-Arouri Tewas dalam Serangan Drone Israel di Beirut

Pihaknya memastikan akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memantau hal-hal yang terjadi berkaitan dengan kapal-kapal dagang Israel tersebut. 

“Selanjutnya Kemenhub akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk terus memantau hal ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel Erlangga Greschinov mengirim surat terbuka kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. 

Surat terbuka tersebut diunggah di akun Instagram pribadinya (@greschinov), berisi usulan dan permohonan kepada sang menteri untuk melarang kedatangan kapal dagang ZIM Trade ke empat pelabuhan Indonesia.

“Kami telah menelusuri bahwa ZIM Trade, kapal dagang milik Israel telah memiliki jadwal berlabuh berlabuh pada empat pelabuhan kita yakni Jakarta, Belawan, Semarang dan Surabaya,” tulis pernyataan tersebut.

“Kami mengusulkan dan memohon  kepada Bapak Menteri untuk melarang kapal-kapal dagang Israel berlabuh di Pelabuhan kita sebagai bentuk perjuangan untuk kemerdekaan Palestina,” tambah pernyataan tersebut.

Sementara itu, di kolom komentar terpantau akun X milik Budi Karya Sumadi @budikaryas memberikan jawaban kepada warganet atas seruan penolakan tersebut 

“Kepada Bapak menteri yang kami hormati. Besar harapan kami, bapak tidak memberikan izin berlabuh untuk kapal zionis Israel di pelabuhan2 wilayah Indonesia, atas nama kemanusiaan saudara2 kita di Palestina. Terima kasih banyak,” tulis akun @syukrina_irfiyanda.

“Siaaap,” balas akun @budikaryas di kolom komentar

Baca juga: Tekanan dari Sekutu AS, Israel Umumkan Tarik Ribuan Tentara dari Gaza

Malaysia Tolak Kapal Israel

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Malaysia sudah lebih dahulu mengumumkan mengambil tindakan tegas dengan melarang kapal berbendera Israel berlabuh di Negeri Jiran. Hal tersebut diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim, Rabu (20/12/2023).

“Pembatasan ini merupakan respons terhadap tindakan Israel yang mengabaikan prinsip dasar kemanusiaan dan melanggar hukum internasional melalui pembantaian dan kekejaman yang terus menerus terhadap warga Palestina,” kata Anwar seperti dikutip laman Channel News Asia.

Ia menegaskan, kapal apa pun yang menuju Israel juga akan dilarang memuat kargo di pelabuhan Malaysia. Pihaknya meyakini bahwa keputusan tersebut tidak akan mempengaruhi aktivitas perdagangan Malaysia.

Selain itu, pemerintah Malaysia memutuskan untuk memblokir perusahaan pelayaran yang berbasis di Israel, ZIM, untuk berlabuh di pelabuhan mana pun di negara tersebut dengan segera.

Sebagaimana diketahui, Malaysia adalah pendukung kuat perjuangan Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Negeri serumpun dengan Indonesia itu juga menolak tunduk pada tekanan Barat agar memutuskan hubungan dengan Hamas. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News