Jakarta–Survei yang dilakukan oleh Manulife menunjukkan investor di Indonesia hanya fokus pada perencanaan keuangan dalam jangka pendek dan tidak memiliki strategi yang jelas untuk jangka panjang.
Manulife Investor Sentiment Index mengungkapkan lebih dari separuh investor (53%) menghabiskan 70% atau lebih penghasilannya setiap bulan, sementara 1 dari 10 investor menghabiskan lebih dari 90% penghasilan bulanan.
“Jadi numpang lewat saja, bahkan lebih dari 90% menghabiskan penghasilannya,ini bahaya” kata Rusli Chan, Chief Agency Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di Jakarta, Kamis 4 Februari 2016.
Survei juga mengungkapkan bahwa investor tidak mengelola pengeluaran harian mereka secara efektif dan tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas, dimana 70% dari responden mengaku tidak memiliki target jumlah dana simpanan dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu satu dari empat investor akan meminjam uang dalam kurun waktu tiga bulan jika mereka kehilangan sumber penghasilan utamanya. Temuan tersebut menunjukkan bahwa responden sangat mengandalkan penghasilan bulanannya dan hanya memiliki sedikit simpanan. Terlebih lagi 40% investor tidak memantau pengeluaran mereka sama sekali. Kondisi ini makin memperparah pengelolaan arus kas bulanan rumah tangga.
Manulife Investor Sentiment Index didasarkan pada 500 wawancara online di Hong Kong, Tiongkok, Taiwan, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Filipina serta wawancara tatap muka di Indonesia. Para responden adalah investor kelas menengah hingga atas, berusia 25 tahun ke atas yang menjadi pengambil keputusan utama dalam hal-hal terkait keuangan di rumah tangga dan saat ini sudah memiliki produk investasi. (*) Ria Martati