Suku Bunga BI akan Ditetapkan Besok, Ini Faktor Penentunya

Suku Bunga BI akan Ditetapkan Besok, Ini Faktor Penentunya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) pada hari ini, Selasa, 20 Mei 2025, diketahui tengah melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI untuk menentukan arah suku bunga acuan yang akan diumumkan esok hari, Rabu, 21 Mei 2025.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyatakan bahwa arah kebijakan suku bunga BI akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satunya proyeksi pertumbuhan ekonomi dari International Monetary Fund (IMF).

IMF diketahui telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,8 persen. Sementara itu, Amerika Serikat diperkirakan tumbuh sebesar 1,8 persen, China 4 persen, dan Indonesia 4,7 persen pada tahun 2025.

Baca juga: Ekonomi dalam Bayangan Krisis di Tengah Kegaduhan Ijazah Palsu

Meski ketidakpastian global masih tinggi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 mampu melampaui proyeksi IMF, yaitu sebesar 4,87 persen.

“Kemarin di first quarter 2025, ekonomi kita itu masih bisa tumbuh di level 4,87 persen. Khususnya di-drive oleh konsumsi masyarakat yang kemudian mendekati 5 persen, yaitu 4,89 persen,” ucap Destry dalam Outlook Ekonomi DPR di Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.

Destry menjelaskan bahwa lebih dari 90 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia masih digerakkan oleh faktor domestik, seperti konsumsi masyarakat, investasi, dan pengeluaran gabungan.

Baca juga: Sri Mulyani Targetkan Pendapatan Negara Capai 12,22 Persen pada 2026

Selain itu, pertumbuhan juga ditopang oleh inflasi yang terkendali, berkat kebijakan pemerintah terkait harga yang diatur (administered price), yang berdampak positif terhadap stabilitas harga pangan.

“Nah ini akhirnya kita kontribusi bahwa stabilitas dari inflasi terjaga, growth kita juga memang relatif stabil tapi tentunya perlu stimulus. Nah ini yang perlu dilakukan ke depan secara harmonisasi baik oleh pemerintah atau lembaga lainnya butuh dukungan dari DPR,” imbuhnya.

Adapun nilai tukar rupiah turut menunjukkan penguatan ke posisi sekitar Rp16.400 per dolar AS. Penguatan ini didukung oleh meningkatnya kepercayaan pasar serta stabilitas ekonomi nasional yang terus menunjukkan tren positif. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62