Jakarta – FATH Capital, perusahaan penasihat investor, optimis bahwa iklim pasar modal tetap prospektif di tahun 2020, setelah sukses memboyong PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) menuju lantai bursa pada Rabu (12/02).
Group CEO FATH Capital, Muliandy Nasution mengungkapkan sudah ada 12 perusahaan yang listing di pasar modal hingga tanggal 12 Februari ini, sementara dalam kurun waktu yang sama tahun lalu hanya ada 6 perusahaan saja.
“Belum lagi masih ada sekitar tiga perusahaan lagi yang sedang antri untuk listing sampai akhir Februari 2020. Dana Initial Public Offering (IPO) yang dicari juga akan melampaui dari pencapaian di tahun lalu selama dua bulan pertama ini,” ungkap Muliandy.
Melihat prospek pasar modal yang cerah tahun ini, Muliandy meyakinkan bahwa IPO masih menjadi strategi penggalangan modal yang efektif bagi perusahaan untuk ekspansi usaha dan meningkatkan pertumbuhan usahanya. FATH Capital sendiri sebagai penasihat investor sudah mendapat 5 mandat untuk membawa calon emiten untuk Go-Public di tahun 2020.
Muliandy menjelaskan bahwa selain memenuhi segala persyaratan yang diminta oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan harus memperhatikan tiga aspek penting perusahaan yaitu, keterbukaan informasi, administrasi keuangan dan hukum sebelum memulai proses IPO. Dia melanjutkan bahwa jika diperlukan maka perusahaan harus melakukan restrukturisasi internal agar perusahaan dapat menarik di mata investor yang kemudian menyukseskan proses IPO nanti.
“Sukses IPO menurut kami cuma satu, yaitu saham emiten terserap dan dibeli oleh buyer atau investor saham IPO sesuai dengan valuasi tertingginya. Bahasa sederhananya ada standby investor yang tertarik untuk masuk ke perusahaan dengan nilai maksimal perusahaan. Inilah target FATH Capital terhadap para emitennya yang akan masuk ke bursa,” tutup Muliandy.
Sebagai informasi, FATH Capital ditunjuk sebagai penasihat investor PT Agro Yasa Lestari Tbk sejak bulan Maret 2019. AYLS resmi menjadi emiten ke-12 setelah sukses mencatatkan saham perdana hari Rabu lalu (12/02) dengan melepas 258,7 juta saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan berhasil mengantongi dana segar sekitar Rp25,9 miliar dengan harga jual Rp100 per lembar. Saat debut perdananya, saham Agro Yasa berhasil menguat 70% atau naik 70 poin ke level Rp 170 per saham. (*)