Jakarta – Sucor Sekuritas memprediksi performa bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sebagai emiten pada sektor energi terbarukan akan menunjukkan kinerja yang positif, karena memiliki pertumbuhan yang stabil.
Equity Research Analyst Sucor Sekuritas, Andreas Tarigan, mengatakan bahwa, berdasarkan riset yang dilakukan Sucor Sekuritas, PGEO diperkirakan, akan meraih pendapatan atau top line dari PGEO mencapai USD806 juta pada 2027 atau bertambah 109 persen dari USD386 juta pada 2022.
“Dengan didukung oleh pertumbuhan pendapatan (top line) dan ekspansi marjin, laba bersih Perseroan diperkirakan akan mencapai USD205 juta pada tahun 2027 atau naik 61 persen dari USD127 juta pada tahun 2022,” ucap Andreas dalam keterangan resmi di Jakarta, 11 Desember 2023.
Baca juga: Saham PGEO Diramal Bakal Tembus Rp1.830
Selain itu, dalam riset tersebut dijelaskan bahwa PGEO juga akan mengalami pertumbuhan kapasitas terpasang sebesar 14 persen CAGR dalam lima tahun mendatang, sehingga meningkatkan total kapasitas menjadi 1272 MW pada tahun 2027 atau naik 89 persen dari angka saat ini.
“Angka kapasitas baru itu memungkinkan Perseroan untuk menghasilkan 11 milyar kWh per tahun, yang merupakan sembilan persen pangsa pasar global,” imbuhnya.
Andreas menambahkan secara jangka panjang, PGEO akan diuntungkan karena menjadi salah satu market share terbesar dengan second largest share capacity, serta konsensi-konsensi panas bumi lain yang masih belum tergarap sebagian masih dipegang oleh PGEO.
Baca juga: Berkat Jurus Ini, BEI Laporkan Investor Pasar Modal Tembus 11,9 juta
“Secara fundamental kita lihat PGEO ini balance sheet-nya juga kuat. Kita lihat juga earnings-nya itu stabil dan kuat. Mereka bisa menghasilkan yang namanya EBITDA margin itu 80 persen, angka tersebut bisa dibilang tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan lain,” ujar Andreas.
Adapun, per kuartal III-2023, PGEO berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar USD308,92 juta atau naik 7,49 persen dari tahun sebelumnya, dengan laba bersih PGEO yang tercatat USD133,4 juta atau naik 19,7 persen. (*)
Editor: Galih Pratama