Subsidi BBM dan LPG Rawan Bocor, DPR Desak Pengawasan Ketat

Subsidi BBM dan LPG Rawan Bocor, DPR Desak Pengawasan Ketat

Jakarta – Anggota Komisi XII DPR RI Rocky Candra menyoroti meningkatnya kasus penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG bersubsidi. Fenomena ini semakin rawan terjadi saat Ramadan dan Idulfitri, ketika permintaan kedua komoditas tersebut melonjak drastis.

Ia menegaskan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap distribusi BBM dan LPG bersubsidi guna memastikan ketersediaan bagi masyarakat yang berhak.

“Sering kali, kondisi ini menjadi celah bagi oknum tertentu untuk menyalahgunakan subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu,” ujarnya, dikutip, Kamis, 13 Maret 2025.

Baca juga : Cek Ketersediaan, DPR Pastikan Stok LPG 3 Kg Aman

Rocky pun meminta Satgas Pertamina Patra Niaga untuk memperketat mekanisme distribusi subsidi agar penyalahgunaan dapat diminimalisir.

“Kami ingin memastikan bahwa gas 3 kg, bensin, dan solar yang disubsidi oleh pemerintah benar-benar sampai kepada yang membutuhkan dan tepat sasaran,” tegasnya.

Lebih lanjut, Rocky mengingatkan bahwa meskipun pengawasan subsidi selama ini sudah berjalan, dinamika selama Ramadan dan Idulfitri berbeda dari hari-hari biasa.

“Satgas harus bekerja ekstra dalam mengawasi distribusi subsidi, karena dinamika selama Ramadan dan Idulfitri tentu berbeda,” lanjutnya.

Dampak Lonjakan Permintaan dan Penurunan Konsumsi Solar

Dalam kondisi normal, distribusi BBM dan LPG sudah mengalami sistem pengawasan yang terstruktur. Namun, lonjakan permintaan selama Bulan Suci dan Hari Raya berpotensi menyebabkan kelangkaan di beberapa daerah, terutama jika terjadi kebocoran atau penyalahgunaan distribusi.

Baca juga : Presiden Prabowo Instruksikan Bahlil Reformasi Subsidi LPG

Rocky juga mencatat adanya tren penurunan konsumsi solar seiring dengan menurunnya aktivitas industri dan bisnis menjelang Idulfitri. Sebaliknya, konsumsi bensin dan Pertalite justru meningkat signifikan, mencapai 23 persen.

“Hal ini mencerminkan meningkatnya mobilitas masyarakat dalam menyambut Idulfitri, terutama untuk keperluan mudik dan perjalanan keluarga,” jelasnya.

Strategi Pengawasan Berbasis Teknologi 

Oleh karena itu, Rocky menegaskan bahwa penyelewengan subsidi tidak boleh dianggap sebagai masalah klasik yang dibiarkan terus terjadi.

“Penyelewengan ini harus ditangani dengan strategi jangka panjang,” tegasnya.

Salah satu langkah yang ia usulkan adalah memperkuat sistem pengawasan berbasis teknologi, seperti pencatatan digital dan pemantauan distribusi secara real-time.

Selain itu, ia juga mendorong pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk bekerja sama dalam menindak tegas oknum yang terbukti menyalahgunakan subsidi. 

Baca juga: Menhub Pastikan Sarana dan Prasarana Transportasi Siap Hadapi Angkutan Lebaran 2025

Dengan pengawasan yang lebih ketat dan ketersediaan stok yang terjaga, Rocky berharap masyarakat dapat menjalani Ramadan dan Idul Fitri dengan tenang, tanpa khawatir akan kelangkaan BBM dan LPG bersubsidi.

“Kita tidak ingin subsidi yang seharusnya untuk masyarakat kurang mampu justru dinikmati oleh pihak yang tidak berhak,” pungkas Politisi Fraksi Partai Gerindra. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

Top News

News Update