Startup Indonesia Masih Minim SDM Ahli

Startup Indonesia Masih Minim SDM Ahli

Jakarta – Saat ini, jumlah perusahaan rintisan (startup) nasional berkembang pesat. Menurut, Mapping & Database Startup Indonesia 2018 dari Indonesia Digital Creative Industry Society, jumlah perusahaan rintisan teknologi di Indonesia sudah mencapai 992 startup.

Meskipun begitu, Indonesia masih kekurangan SDM-SDM ahli yang dapat memberikan pelatihan pada startup baru. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Fadjar Hutomo, Deputi Akses Finansial Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada acara Digitaraya Impact 2020 di Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020.

Fadjar berpendapat inkubator-inkubator startup seperti Digitaraya berperan membimbing startup baru untuk menemukan cara menghasilkan profit. Sehingga, startup-startup baru tak hanya memikirkan kesiapan teknologi, namun juga kesiapan bisnis.

Lebih jauh, Ia mengungkapkan bahwa potensi bisnis digital Indonesia mencapai angka Rp1.200 triliun sampai dengan Rp1.400 triliun untuk 5 tahun ke depan. Menurutnya, untuk mencapai angka tersebut calon-calon startup perlu dibina oleh SDM atau mentor ahli yang mumpuni di bidangnya.

Ke depan, ia mengungkapkan bahwa selain mengajarkan soal cara untuk mendapatkan profit, mentor-mentor ini juga perlu bercerita soal kegagalan mereka. Sehingga, startup-startup baru dapat belajar dari kesalahan sebelumnya dan berkembang menjadi perusahaan yang sustainable.

“Kita perlu lebih banyak mentor yang akan mengajar potensi anak-anak muda kita. Mentor ini tak hanya cerita soal kesuksesannya saja tapi juga kegagalannya. Bagaimana caranya startup bangkit dari kegagalan. Sehingga dapat berkembang secara berkelanjutan,” tutupnya. (*) Evan Yulian Philaret

Related Posts

News Update

Top News