Standarisasi Keamanan Siber Dinilai Penting untuk Lindungi Transaksi Bank Digital
Page 2

Standarisasi Keamanan Siber Dinilai Penting untuk Lindungi Transaksi Bank Digital


Bank Pasang Kuda-Kuda 

Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun menegaskan, pihaknya selalu memprioritaskan keamanan nasabah.

“Selain itu, mewaspadai potensi serangan siber pada jaringan dan layanan kami dengan melakukan berbagai proses mitigasi risiko yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia,” katanya, dalam arsip pemberitaan Infobanknews, Rabu, 3 Juli 2024.

Baca juga: Intip Sistem Keamanan Dua Bank BUMN Cegah Serangan Ransomware

Ia menjelaskan, berbagai tantangan keamanan siber di perbankan bisa diantisipasi dengan berbagai langkah.

Pertama, penerapan tata kelola keamanan informasi yang mencakup best practises, baik seperti yang telah ditetapkan oleh regulator maupun badan internasional ternama, yang meliputi aspek teknis, seperti vulnerability assessment, patch management, dan penetration testing, serta menerapkan prinsip segregation of duties, four-eyes principle dan change and release management.

Kedua, penerapan teknologi keamanan yang andal dan tepat guna untuk memberikan perlindungan keamanan dan ketahanan siber secara menyeluruh, baik dari sisi infrastruktur, operasional, transaksional, maupun data. 

“Ketiga, penerapan fitur keamanan melalui autentikasi dua faktor (two-factor authentication), yaitu lapisan keamanan tambahan yang mampu melindungi akun Jago dari penggunaan yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Baca juga: Tahun 2024, Kaspersky Deteksi 649 Ribu Serangan Siber ke Perbankan Indonesia

Tak ketinggalan, fitur autentikasi biometrik, PIN atau token pada setiap transaksi, pendaftaran perangkat terhubung (linked device) untuk membantu menghindari aktivitas yang mencurigakan, pengaturan keamanan kartu, serta sistem enkripsi untuk melindungi data dan informasi nasabah.

Perbankan Syariah Juga Perkuat Pertahanan

Tak hanya bank digital, bank konvensional seperti seperti Bank Mega Syariah. Bank yang menjadi bagian dari CT Corp ini terus memperkuat layanan digital dengan prinsip kehati-hatian, khususnya dalam menangkal kejahatan keuangan.

Compliance Division Head Bank Mega Syariah, Yudi Dharma Nugraha mengatakan, pihaknya menggunakan berbagai prosedur dan sistem deteksi dini untuk mengidentifikasi rekening dengan aktivitas mencurigakan.

Menurutnya, langkah-langkah pencegahan tersebut meliputi pemantauan transaksi, analisis perilaku konsumen, dan penggunaan sistem peringatan otomatis. 

“Sistem ini mampu mengenali pola transaksi yang menyimpang dari kebiasaan atau dari profil risiko yang telah ditentukan, serta langsung menandai aktivitas yang mencurigakan untuk dianalisis lebih lanjut,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62