Jakarta — Standard Chartered Bank (Stanchart) memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi global sedikit melambat pada tahun sebelumnya.
Head ASEAN Economic Research, Standard Chartered Edward Lee, bahkan memproyeksikan perekonomian global akan berjalan lambat dengan pertumbuhan sebesar 3,6% dibanding 3,8% tahun lalu dan akan berlanjut hingga ke tahun 2020.
“Kami juga melihat sejumlah risiko yang dapat memperlambat pertumbuhan global di tahun-tahun berikutnya, diantaranya perang dagang Cina dan Amerika Serikat, suhu politik di Eropa, dan rentannya harga minyak dunia,” kata Edward Lee di Jakarta, Kamis 24 Januari 2019.
Sementara itu, Standard Chartered Bank memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tetap mengalami pertumbuhan tahun ini ditunjang oleh keberhasilan proyek infrastruktur nasional, daya beli masyarakat yang meningkat, serta pemulihan investasi swasta untuk mengimbangi permintaan dari luar yang mengalami penurunan.
“Kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati ditunjang dengan reformasi struktural yang berkelanjutan akan mampu meningkatkan sentimen dan kepercayaan investasi. Yang lebih menarik lagi, tahun ini merupakan tahun politik bagi Indonesia. Hal itu tentu saja akan berdampak pada dunia bisnis dan investasi nasional,” ujar Aldian Taloputra, Chief Economist, Standard Chartered Bank Indonesia.
Selain itu, Rino Donosepoetro, Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia mengatakan, pemerintah telah berhasil membangun reformasi struktural yang telah meletakkan pondasi yang kuat bagi seluruh pembangunan yang terjadi di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini.
“Selain itu, kami juga bangga dapat dilibatkan oleh Pemerintah untuk mendukung agenda ekonomi dan pembangunan nasional.” tukas Rino Donosepoetro.(*)