Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. (Foto: istimewa)
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan defisit fiskal pada 2026 akan berada di kisaran 2,48 persen sampai dengan 2,53 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Defisit fiskal 2026 dijaga pada kisaran 2,48 persen sampai dengan 2,53 persen PDB,” kata Sri Mulyani dalam Sidang Paripurna ke-18 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025, Selasa, 20 Mei 2025.
Bendahara negara ini menjelaskan bahwa kebijakan fiskal sangat krusial untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui strategi counter cyclical yang efektif dan tepat dari sisi timing pelaksanaan, dukungan kepada dunia usaha dan masyarakat yang terus diperkuat, serta keberlanjutan fiskal yang dipastikan tetap terjaga.
Baca juga: Berbalik Arah, APBN April 2025 Surplus Rp4,3 Triliun
“Karena APBN adalah instrumen andalan dari masa ke masa dari pemerintahan ke pemerintahan hingga terus Indonesia mencapai tujuan bernegara,” tegasnya.
Sri Mulyani menyatakan, pembiayaan fiskal akan dijaga secara inovatif, prudent, dan sustainable untuk mendorong peningkatan investasi pemerintah dalam perekonomian.
Hal tersebut, kata Sri Mulyani, ditempuh dengan sejumlah kebijakan di antaranya, mengendalikan rasio utang dalam batas aman dan manageable, serta mendorong efektivitas pembiayaan investasi dengan memberdayakan peran BUMN, Badan Layanan Umum (BLU), dan Special Mission Vehicle (SMV) yang disinergikan melalui keberadaan Danantara.
Baca juga: Strategi Kemenkeu Tambal APBN Usai Dividen BUMN Masuk ke Danantara
Kemudian, dengan memanfaatkan saldo anggaran lebih (SAL) untuk antisipasi ketidakpastian, peningkatan akses pembiayaan investasi dan modal kerja dan/atau rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan UMKM, serta mendorong skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang sustainable. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More