Penelitian menunjukkan bahwa 41% individu yang menggunakan kencan online mengalami beberapa bentuk insiden keamanan TI, seperti perangkat atau akun mereka diretas, atau ditargetkan oleh ransomware, dibandingkan dengan 20% orang yang tidak melakukan kencan online. Oleh karena itu, mereka lebih rentan dan rentan diserang.
Hal ini berujung pada keprihatinan – pengguna kencan online semakin merasa khawatir akan keselamatan mereka saat melakukan kencan online. Bahkan 63% dari mereka merasa khawatir terhadap perangkat yang mereka gunakan untuk kencan online terinfeksi dan 61% khawatir tentang data-data mereka dicuri atau bocor dari aplikasi kencan atau layanan itu sendiri.
Yang mengejutkan sebanyak 55% pengguna mengalami beberapa bentuk ancaman atau masalah saat melakukan kencan online mulai dari ancaman online hingga offline.
Namun, terlepas dari semua ini, masih sedikitnya pengguna situs kencan online yang menggunakan metode sederhana untuk melindungi diri mereka sendiri, hanya 21% yang tidak mengizinkan aplikasi kencan untuk mengakses data-data di perangkat mereka dan hanya 27% menggunakan solusi keamanan atau antivirus. (*)
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting BNI Sekuritas menggandeng Yayasan KSE melalui program CSR We Move, We Share, We… Read More
Poin Penting BRIDS dan Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online di aplikasi BRIGHTS, memungkinkan investor… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More