Jakarta– Kementerian BUMN mengaku akan terus mendorong seluruh badan usaha agar dapat bersinergi dan berjuang bersama untuk memajukan fundamental ekonomi nasional guna terus menekan defisit neraca perdagangan.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro pada acara Seminar 9th Infobank BUMN Awards 2018 di Shangri-La Hotel Jakarta. Aloy menambahkan, saat ini pihaknya bersama seluruh BUMN sedang menggencarkan ekpor guna menekan angka neraca perdagangan tersebut.
“Kita bisa membantu sisi moneter, dan neraca perdagangan kita bisa sehat. Kita dituntut untuk subtitusi impor dan kita akan melakukan ekspor, bila itu dilakukan secara masif, baik BUMN dan seluruh sektor maka neraca kita akan terhindar dari defisit dan tidak tergerus,” kata Aloy di Shangri-La Jakarta, Rabu 26 September 2018.
Selain itu, BUMN juga dituntut untuk dapat melakukan transformasi digital guna menghadapi bonus demografi pada tahun mendatang. Sebab menurutnya, Indonesia memiliki seluruh potensi sumber daya guna menghadapi bonus demografi tersebut.
“Artinya Indonesia harus siap menuju ke digital ekonomi, karena populasi kita melimpah, kemudian pertumbuhan ekonomi pesat dan peluang itu ada karena kita memiliki market yang besar. Maka disusunlah strategi dan sinergi antara BUMN,” kata Aloy.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka defisit neraca perdagangan Agustus 2018 sebesar US$ 1,02 miliar. Angka tersebut tercatat membaik dari kondisi bulan Juli 2018 sebesar US$ 2,01 miliar. Nantinya, diharapkan sinergi BUMN akan terus dapat menekan angka defisit neraca perdagangan. (*)