Jakarta–Program pemerintah terakait percepatan infrastruktur telah membuat Iklim Investasi properti di tanah air makin kondusif. Tidak hanya di ibukota Jakarta, pembangunan infrasktruktur di daerah, seperti, Surabaya, Balikpapan dan Batam kini semakin dilirik oleh para investor.
Ali Tranghada, pengamat properti sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) mengungkapkan Batam memiliki potensi sebagai pusat bisnis. Karenanya, Batam merupakan lahan empuk buat pembangunan. “Ini karena lokasinya yang dekat dengan Singapura, maka Batam seringkali kedatangan konsumen dari Singapura ataupun Malaysia. Selain itu, jumlah lahan disana masih sangat luas. Harga lahannya juga lebih murah dibandingkan dengan Singapura” terang Ali.
Ali memaparkan, bila Batam ditata dengan benar, maka nilai tanah bisa meningkat hingga dua kali lipat dalam waktu singkat. Bila dilihat dari segi infrastruktur, Batam sebagai kota memiliki infrastuktur dan fasilitas yang sudah sangat bagus.
saat ini, Batam tengah melakukan penataan dari berbagai segi, mulai dari infrastuktur, sarana dan prasarana strategis yang berimbas pada pertumbuhan properti di wilayah tersebut. Perluasan dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar yang dipacu pemerintah memberikan dampak positif pada perkembangan kota Batam secara keseluruhan.
Imam Bachroni, Direktur Perencanaan dan Pembangunan (BP) Batam menjelaskan, bahwa sektor property menjadi salah satu fokus pengembangan kota Batam. “Lahan masih ada, apalagi kalau dibuka yang arah selatan itu bakal lebih banyak lagi. Selain lahan, kita juga punya banyak infrastruktur pendukung lainnya untuk mengembangkan sektor ini. Mulai dari listrik, air, dan jalan” terangnya
Sinar Mas Land adalah salah satu raksasa bisnis properti yang jeli menatap optimis potensi Batam sebagai “superstar” baru untuk investasi properti. Perusahaan yang memiliki proyek properti di berbagai kota di Indonesia tersebut telah mengendus potensi emas Batam.
Ishak Chandra, CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land mengungkapkan, Sinar Mas Land yakin Batam berpotensi menjadi area terbaik investasi properti. Kawasan Perdagangan bebas bea dan kawasan industry yang hanya berjarak 30 menit perjalanan laut dari dan menuju Singapura dan juga dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 akan merupakan pendorong utama pertumbuhan properti di Batam. “Harga lahan dan properti yang sangat kompetitif serta ditunjang kondisi infrastruktur yang baik ditambah pertumbuhan populasi menjadi dasar keyakinan dan optimisme kami terhadap kota Batam” terangnya.
Melalui proyek tersebut, Sinar Mas Land berupaya mengincar masyarakat kelas “menengah atas” kota Batam dan warga Negara Singapura untuk bertempat tinggal di kawasan ini, sekaligus memberikan kontribusi secara langsung bagi pendapatan dan pertumbuhan pembangunan di sana. (*) Rezkiana Nisaputra