Simak! Bocoran Besaran Dividen BRI, Mandiri, BCA, BNI dan BTN di 2023

Simak! Bocoran Besaran Dividen BRI, Mandiri, BCA, BNI dan BTN di 2023

Jakarta – Sejumlah emiten perbankan di Tanah Air mulai Maret 2024 mendatang akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam RUPST ini, bank-bank tersebut akan mengumumkan besaran dividen yang akan diberikan kepada para pemegang saham.

Adapun bank-bank tersebut di antarannya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

Kabarnya, sejumlah bank tersebut akan memberikan dividen jumbo tahun 2023 kepada para pemegang saham. Lalu, berapa besaran dividen tersebut?

  1. BRI

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BRI akan melakukan RUPST pada Jumat 1 Maret 2024 yang akan digelar di Kantor Pusat BRI pada pukul 14.00 WIB.

BRI sepanjang tahun 2023 berhasil mencatatkan laba terbesar dari bank KBMI IV. Bank pelat merah ini berhasil meraih laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp60,4 triliun. Perolehan laba bank pelat merah tersebut naik 17,5 persen secara year on year (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya Rp51,40 triliun.

Kinerja yang cermelang tersebut juga ditopang oleh penyaluran kredit mencapai Rp1.266,4 triliun, tumbuh 11,2 persen yoy pada periode Desember 2023.

Diketahui, segmen UMKM masih menjadi mayoritas penyaluran kredit BRI, tercatat sebesar Rp1.068 triliun, atau berkontribusi sebesar 84,4 persen.

Kualitas kredit pun terjaga, rasio redit bermasalah (nonperforming loan/NPL) BRI yang sebesar 2,95 persen dengan NPL Coverage sebesar 229,09 persenper Desember 2023.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI, Sunarso memberikan sinyal bahwa perseroan akan membagikan dividen jumbo dari laba tahun buku 2023. Dia menyebutkan bahwa pihaknya ingin memberikan dividen sebesar 70-80 persen dari laba 2023.

Artinya, apabila mengacu pada perolehan laba tahun 2023 sebesar Rp60,4 triliun, maka dividen yang ditebar bagi pemegang saham bisa mencapai Rp48 triliun.

Sunarso menjelaskan hal ini lantaran rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BRI berada di level 27,47 persen per September 2023. Padahal, untuk menjaga keselamatan perseroan hanya perlu CAR 17,5 persen.

Menurutnya, apabila setiap tahun bank pelat merah itu hanya ‘mengonsumsi’ CAR 2 persen saja, maka dalam 4-5 tahun ke depan BRI tidak membutuhkan tambahan modal karena modalnya sudah lebih dari cukup.

Seperti diketahui, pada laba tahun buku 2022 lalu BRI membagikan dividen sebesar Rp43,5 triliun atau 85 persen dari total laba bersih yang sebesar Rp51,4 triliun. Di mana pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas akan mendapatkan 53,19 persen atau Rp23,15 triliun. Kemudian sisanya senilai Rp20 triliun akan dibagikan kepada investor ritel BBRI.

Baca juga: Siap-Siap! BRI Mau Tebar Dividen Jumbo, Segini Bocoran Nilainya

2. BNI 

BNI juga akan menggelar RUPST tahun buku 2023 pada Senin, 4 Maret 2024 yang berlokasi di Ballroom Menara BNI, Jakarta Pusat pukul 13.00 WIB.

Sepanjang 2023, BNI meraih laba bersih sebesar Rp20,9 triliun, atau tumbuh 14,2 persen yoy. Laba ini ditopang oleh pertumbuhan kredit di 2023 sebesar 7,6 persen yoy, mencapai Rp695 triliun yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip, baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan perusahaan anak.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3 persen yoy, blue chip BUMN tumbuh 11,8 persen yoy, kredit konsumer tumbuh 13,6 persen yoy, dan perusahaan anak tumbuh 134 persen yoy.

BNI juga telah menjaga kualitas portfolio kreditnya. Tercermin dari penurunan NPL di posisi 2,14 persen dan rasio kredit dalam risiko atau loan at risk (LAR) menurun jadi 12,9 persen di tahun 2023.

Adapun, laba pada tahun buku 2022, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar 40 persen atau senilai Rp7,32 triliun. Dengan demikian, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp392,78, dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp146.

3. Bank Mandiri

Mengutip dari keterbukaan informasi, Bank Mandiri akan menggelar RUPST 2023 pada 7 Maret 2024 bertempat di Plaza Mandiri, Jakarta.

Bank Mandiri di tahun 2023, telah berhasil mencatatkan kinerja positif dengan raihan laba Rp55,1 triliun, tumbuh 33,7 persen secara yoy.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan capaian laba tersebut didorong oleh penyaluran kredit sepanjang 2023 yang mencapai Rp1.398,1 triliun, tumbuh 16,3 persen secara tahunan, melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38 persen yoy.

Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Per akhir 2023, rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil turun ke level 1,02 persen. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif, yakni sebesar 384 persen.

Adapun, pada tahun buku 2022 Bank Mandiri mengguyur dividen kepada seluruh pemegang saham sebesar Rp24,7 triliun atau sebesar 60 persen dari laba bersih Rp41,1 triliun. Dengan besaran dividen per sahayang dibagikan sebesar Rp529,34 per saham. 

4. BTN

Dalam keterbukaan infomrasi, BTN juga akan menggelar RUPST pada 6 Maret 2024 pukul 14.00 WIB berlokasi di Menara Bank BTN, Jakarta.

BTN sepanjang 2023 meraup laba sebesar Rp3,5 triliun atau naik 14,94 persen secara tahunan (yoy) atau sebesar Rp3,04 triliun. Salah satu penopang laba bersih adalah meningkatnya Fee Based Income, tahun 2023 Fee based income tercatat tumbuh 60,1 persen dibandingkan tahun 2022 atau menjadi Rp3,2 triliun.

Selain itu, juga ditopang oleh penyaluran kredit sebesar Rp333,7 triliun, meningkat 11,9 persen yoy pada tahun 2023. Kualitas kredit juga terjaga dengan non performing loan (NPL) net turun menjadi sebesar 3,01 persen dari setahun sebelumnya sebesar 3,38 persen.

Adapun, BTN membagikan dividen untuk buku tahun 2022 sebesar sebesar Rp609 miliar atau 20 persen dari perolehan laba 2022 yang sebesar Rp3,04 triliun. Besaran pembagian dividen per saham yakni sebesar Rp43,39.

5. BCA

Kemudian, bank swasta terbesar di Tanah Air, yakni BCA juga akan melakukan RUPST pada 14 Maret 2024 di Menara BCA, Jakarta pada pukul 09.30 WIB.

BCA mencatatkan laba bersih konsolidasi senilai Rp48,6 triliun di sepanjang tahun 2023, naik 19,4 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Pertumbuhan laba yang positif tersebut didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh 13,9 persen yoy menjadi Rp810,4 triliun.

Secara rinci, peningkatan volume kredit BCA tumbuh dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Per Desember 2023, kredit korporasi tumbuh 15 persen yoy mencapai Rp368,7 triliun, sedangkan kredit komersial naik 7,5 persen yoy mencapai Rp126,8 triliun.

Baca juga: Adu Laba BRI, Mandiri, BCA dan BNI Sepanjang 2023, Siapa Juaranya?

Selanjutnya, kredit UKM terus bertumbuh mencapai Rp107,9 triliun pada akhir 2023, atau naik 16 persen yoy. Pertumbuhan kredit UKM tersebut menjadi yang tertinggi di segmen kredit bisnis.

Adapun, outstanding KPR meningkat 11,7 persen yoy menjadi Rp121,8 triliun, dan KKB naik 20,8 persen yoy mencapai Rp56,9 triliun per Desember 2023. Saldo outstanding personal loans juga tumbuh 21,7 persen yoy menjadi Rp16,7 triliun

Pertumbuhan kredit BCA juga diikuti perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten. Rasio loan at risk (LAR) membaik ke 6,9 persen per akhir 2023, dibandingkan 10,4 persenpada 2022 lalu. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9 pesen pada 2023. 

Diketahui, BCA membagikan dividen tunai sebesar Rp25,3 triliun pada tahun buku 2022. Angka tersebut mencapai 62,1 persen dari laba bersih perseroan yakni Rp40,7 triliun dengan Rp170 per saham.

Patut kita nanti, berapa besaran dividen yang akan dibagikan bank-bank jumbo ini kepada pemegang saham. (*)

Related Posts

News Update

Top News