Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) tahun 2019 mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,39 triliun.
Perolehan itu didorong oleh pendapatan yang tercatat mencapai Rp40,36 triliun, atau naik 31,5% dibanding tahun 2018 sebesar Rp30,68 triliun.
Direktur Utama SIG, Hendi Prio Santoso mengatakan bahwa Perseroan mampu menjaga kinerja dengan mencatatkan EBITDA margin sebesar 21,5%, atau meningkat 0,1% dari tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan EBITDA Margin ini berasal dari berbagai inisiatif strategis yang dilakukan Perseroan, mulai dari integrasi Solusi Bangun Indonesia (SBI), optimalisasi fungsi strategis di bidang marketing, supply chain, procurement, dan berbagai langkah cost transformation Perseroan,” jelas Hendi Prio Santoso di Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020.
Dalam mendongkrak kinerjanya, perseroan sendiri telah melakukan berbagai langkah untuk efisiensi beban keuangan, diantaranya dengan melakukan pembayaran atau pelunasan pinjaman sebesar Rp1,4 triliun selama tahun 2019.
Selain itu, Perseroan juga telah melakukan refinancing atas pinjamannya di tahun 2019 sehingga memperoleh tingkat bunga yang lebih kompetitif. Langkah Perseroan ini diharapkan dapat menurunkan beban keuangan Perseroan.
Sepanjang tahun 2019, SIG secara konsolidasi mencatatkan total volume penjualan domestik dan ekspor sebesar 42,6 juta ton, termasuk penjualan dari Thang Long Cement (TLCC) Vietnam. Volume penjualan tersebut naik 28,5% dibanding periode yang sama tahun 2018 sebesar 33,2 ton.
Sedangkan penjualan domestik SIG tahun 2019, di Indonesia meningkat 32,5% menjadi 36,3 juta ton meskipun permintaan di pasar semen domestik hanya tumbuh 0,3%.
Sementara penjualan regional yaitu penjualan dari Vietnam dan ekspor meningkat 9,1% dari tahun sebelumnya menjadi 6,3 juta ton. (*)