Siap-Siap! The Fed Diramal Bakal Kerek Suku Bunga Acuan 25 Bps Bulan Depan

Siap-Siap! The Fed Diramal Bakal Kerek Suku Bunga Acuan 25 Bps Bulan Depan

Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate) pada kuartal IV-2023 sebesar 25 basis poin (bps) lagi.

Artinya, FFR akan berada di level 5,75 – 6 persen yang mana saat ini berada di angka 5,5 – 5,75 persen.

“The Fed masih akan tetap menaikkan suku bunga, kalau kita perkirakan itu 25 bps ke 5,75 persen. Jadi, mungkin range-nya atau levelnya sama dengan BI-7 Day Reverse Repo Rate,” ujar Ekonom Senior PT Mirae Asset, Rully Wisnubroto dalam Media Day, Selasa 12 September 2023.

Baca juga: Waspada! Bos BI Bilang Suku Bunga The Fed Bisa Naik 2 Kali Lipat Bulan Depan

Dia menambahkan, pada pertemuan FOMC di September 2023 ini, The Fed masih akan menahan suku bunga acuannya di 5,5 – 5,75 persen. Namun, akan naik di November 2023.

Pasalnya, The Fed sudah menaikkan suku bunganya secara agresif dari awal 2022 dengan total kenaikan sebesar 525 bps, sehingga AS harus berhati-hati dalam mengambil keputusan yang bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

“Kalau terlalu agresif suku bunga ini akan memengaruhi pertumbuhan, sementara kalau kurang agresif ini akan berdampak pada inflasi yang akan terus naik. Jadi memag mereka harus berhati-hati terutama karena sudah menaikan suku bunga secara sangat agresif, sehingga September akan hold,” ungkapnya.

Baca juga: Gara-Gara Ini The Fed Bakal Makin ‘Ganas’ Kerek Suku Bunga hingga Akhir 2023

Hal ini, kata Rully, The Fed akan memutuskan kebijakannya bukan hanya berdasarkan satu data. Melainkan The Fed akan melihat tren dari perkembangan ekonomi. Sehingga, akan sulit diprediksi bagaimana pengambilan keputusan oleh The Fed.

“Misalkan data inflasi nanti lebih tinggi atau lebih rendah, itu tidak akan memengaruhi keputusan The Fed, yang lebih berpengaruh adalah The Fed melihat tren data seperti apa. Mereka akan lihat ke depan, jadi lebih data dependen,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News