Seperti Ini Cerita Perjuangan Guru Mengajar Selama Pandemi

Seperti Ini Cerita Perjuangan Guru Mengajar Selama Pandemi

Jakarta – Pandemi Covid-19 mengubah kegiatan belajar mengajar yang tadinya tatap muka menjadi virtual. Tentunya, guru-guru yang tadinya mengajar dengan tatap muka, harus belajar menggunakan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh.

Koordinator Nasional Perhimpunan Guru/P2G Satriwan Salim mengungkapkan, bahwa guru-guru di Indonesia harus lebih kreatif dalam melakukan kegiatan pembelajaran selama pandemi. Ia menyebut, pembelajaran jarak jauh secara virtual masih menjadi tantangan bagi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

“Kegiatan belajar mengajar full daring ini cukup menantang bagi khususnya bagi para guru. Pandemi ini memaksa guru untuk beradaptasi, memahami, sekaligus bereksperimen dengan teknologi digital,” ujar Salim pada talkshow yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu, 25 November 2020.

Pada kesempatan yang sama, ada beberapa guru yang juga menceritakan perjuangannya dalam mengajar selama pandemi. Salah satunya adalah Wilfridus Kado, Guru SMK di Nusa Tenggara Timur. Ia mencoba menggabungkan metode tatap muka dan virtual secara bersamaan.

Wilfridus menyambangi muridnya satu-persatu untuk memberikan modul pembelajaran. Selain itu, ia juga memanfaatkan grup di media sosial, Facebook untuk membagikan tugas-tugas pada siswa-siswinya.

Di sisi lain, Avan Fathurrahman, Guru dari Sumenep, Madura mengaku masih kesulitan melakukan pembelajaran jarak jauh karena keterbatasan gawai dan sinyal. Untuk itu, ia mengajar muridnya satu-persatu dari rumah ke rumah.

Ketika mengajar, Avan mengajak anak-anak didiknya untuk bermain sekaligus belajar. Ia sengaja membawa alat peraga seperti boneka dan papan tulis agar anak-anak tak bosan dengan kegiatan belajar mengajar. Memang tak mudah, ia berusaha sebisa mungkin agar pelajarannya menarik minat siswa.

Melalui inovasi mengajar dan teknologi, guru dapat mengajar dengan lebih efektif dan efisien. Untuk itu, adaptasi perubahan kegiatan belajar mengajar diperlukan agar guru dan siswa terbiasa dengan kebiasaan baru selama pandemi. (*) Evan Yulian Philaret

Related Posts

News Update

Top News