Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (4/1) diperkirakan melemah sejalan dengan adanya faktor-faktor yang mendorong adanya sentimen negatif pada laju rupiah.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya, di Jakarta, Rabu, 4 Januari 2017 mengatakan, harga minyak mentah yang kembali melemah menjadi sentimen negatif ditengah laju dollar AS yang juga menguat.
“Sentimen pelemahan rupiah bisa bertahan hari ini melihat penguatan dollar dan pelemahan harga minyak mentah,” ujar Rangga Cipta.
Dia menyampaikan, meski laju inflasi sepanjang 2016 yang diumumkan lebih rendah dari tahun sebelumnya, namun laju rupiah pada perdagangan kemarin (3/1) hanya ditutup stabil. Seharusnya, pengumuman inflasi bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah.
“Rupiah lagi-lagi stabil di tengah penguatan dollar terhadap kurs di Asia pada perdagangan Selasa kemarin, walaupun inflasi diumumkan turun. Ekspektasi di 2017 secara umum masih tinggi,” ucapnya.
Di sisi lain, lanjut dia, pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2016 ditunggu oleh pelaku pasar. Pengumuman pertumbuhan ekonomi yang akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akan menjadi sentimen bagi pergerakan rupiah.
Akan tetapi, kata dia, Angka Purchasing Manager’s Index (PMI) atau Indeks Manajer Pembelian manufacturing yang memburuk serta realisasi belanja negara yang di bawah 90% memberikan petunjuk bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2016 tidak akan lebih baik. (*)