Jakarta – Biro Analisis Ekonomi Amerika Serikat (AS) merilis data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut pada Kamis, 26 Oktober 2023. Disebutkan perekonomian AS melejit mencapai angka 4,9 persen di kuartal III-2023.
Ini merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi Negeri Paman Sam dalam 18 bulan terakhir. Sebagai informasi, pertumbuhan PDB AS sempat loyo sejak awal 2022 lalu, berkisar di angka 2-3 persen. PDB AS bahkan sempat mengalami mengalami kontraksi menjadi -0.9 persen pada kuartal II-2022.
Baca juga: BI Revisi Keatas Pertumbuhan Ekonomi Global di 2023, Tapi Melemah di 2024
Sementara pada kuartal II-2023 lalu, AS hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,1 persen. Pertumbuhan PDB di kuartal ini disebutkan melebihi ekspektasi mereka.
Peningkatan PDB ini mencerminkan adanya peningkatan di berbagai sektor, mulai dari belanja konsumen, investasi inventaris swasta, ekspor, belanja pemerintah negara bagian dan lokal, belanja pemerintah federal, dan investasi tetap perumahan.
Di sisi lain, PDB dolar meningkat sebesar 8,5 persen pada tingkat tahunan, mencapai USD 560,5 miliar, sekitar Rp8,9 ribu triliun. Ini peningkatan yang signifikan jika dibandingkan pada kuartal II-2023, di mana PDB AS meningkat 3,8 persen atau USD249,4 miliar atau Rp3,9 ribu triliun.
Indeks harga PDB AS juga meningkat 3,0 persen pada kuartal ketiga, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 1,4 persen pada kuartal kedua.
Baca juga: Suku Bunga The Fed Masih Tinggi, Apa Dampaknya ke Negara Berkembang?
Meskipun begitu, penting untuk mencatat kalau estimasi pertumbuhan PDB yang mereka rilis didasarkan pada sumber data yang tidak lengkap atau memerlukan informasi lebih lanjut. Informasi tentang sumber data dan asumsi utama yang digunakan sebelumnya.
Biro Analisis Ekonomi AS memperkirakan data pertumbuhan PDB yang lebih lengkap untuk kuartal ketiga ini akan dirilis pada 29 November 2023. (*) Adrianto Sukarso