Direktur Utama PMUI, Agus Susanto. (Foto: Rifa)
Jakarta – PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) resmi melaksanakan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 10 Juli 2025.
Padahal, kemarin, PMUI sempat dikabarkan membatalkan proses IPO menyusul beredarnya informasi di media sosial Instagram @fransiskuswiguna yang mengunggah potongan e-mail dari IDX Contact Center.
Dalam potongan e-mail tersebut tertulis, “Kami informasikan terkait dengan keterangan yang disampaikan adalah benar, bahwa BEI tidak dapat melanjutkan pencatatan saham PMUI yang dimaksud seperti tertera pada lampiran.”
Baca juga: BEI Bakal Kedatangan 8 Emiten Baru, Siapa Saja?
Menanggapi kabar tersebut, Direktur Utama PMUI, Agus Susanto, menjelaskan bahwa isu yang beredar disebabkan oleh kurangnya pemenuhan persyaratan yang semestinya dipenuhi oleh perseroan.
Namun, Agus menegaskan, hal itu telah ditangani oleh oleh penjamin emisi efek PMUI, yakni Korean Investment Sekuritas Indonesia (KISI), yang juga telah menghadirkan investor strategis.
“Saya jelaskan sedikit ya. Masalah itu tidak ada. Jadi pada saat itu kita sudah dapat investor strategis dan itu sudah beres. Jadi masalah yang di-blow up itu sebenarnya mispersepsi, miskomunikasi,” ujar Agus kepada media di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.
PMUI tercatat sebagai emiten ke-22 yang melantai di BEI tahun ini. Namun, harga sahamnya langsung mengalami pelemahan hingga 15 persen, menyentuh level Auto Rejection Bawah (ARB), dari harga penawaran awal Rp180 per saham menjadi Rp153 per saham.
Baca juga: Alasan OJK Naikkan Batas ARB Jadi 15 Persen
Adapun, saham PMUI telah diperdagangkan sebanyak 884 ribu lembar saham, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 11 ribu kali, dan total nilai transaksi tercatat sebesar Rp13,64 miliar.
PMUI berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp208,80 miliar dari aksi korporasi ini. Dana tersebut akan dialokasikan sebagai modal kerja 43,5 persen, pinjaman ke anak usaha 29,7 persen, dan pembelian tanah serta bangunan 26,8 persen.
Usai IPO, PMUI menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen pada 2025. Sebagai informasi, penjualan bersih perusahaan pada tahun 2024 tercatat mencapai Rp3,2 triliun, dengan laba bersih sekitar Rp49 miliar.
“Kita harapkan (pendapatan) minimal 10 persen atau kalau nggak ada masalah kita harapkan target 10 persen. Profit agak susah ya. Karena tahu sendiri ini semua naik, gaji naik. Tapi kita harapkan stabil,” tutupnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More