Jakarta – Platform jual beli Non-Fungible Token (NFT), OpenSea mengumumkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 50 persen karyawannya.
NFT sendiri merupakan aset digital yang mewakili suatu barang berharga dengan nilai yang tidak dapat diganti atau ditukarkan.
Dinukil CoinDesk, Senin (13/11), pemangkasan karyawan terjadi karena perusahaan tengan bersiap meluncurkan pangsa pasar anyar, yakni OpenSea 2.0 di kala harga NFT terjun bebas.
Nantinya, platform ini bisa dipergunakan untuk memperdagangkan dan mengumpulkan koleksi NFT, termasuk Bored Apes dan Pudgy Penguins.
“Kami tengah membangun fondasi baru sehingga kami dapat berinovasi lebih cepat dan kami akan segera berbagi pengalaman dengan Anda,” kata CEO OpenSea Devin Finzer.
Baca juga: Dulu Paling Bersinar, Kini Nasib NFT Tak Ada Harganya
Meski pihaknya tak merinci berapa karyawan yang terdampak kebijakan tersebut, namun saat ini jumlah karyawan OpenSea diperkirakan mencapai 115 orang.
Adapun, bagi yang terdampak PHK akan diberikan pesangon selama empat bulan. Selain itu, mereka juga mendapatkan layanan kesehatan dan kesehatan mental dalam enam bulan, serta pemberian ekuitas yang lebih cepat.
PHK yang melanda OpenSea bukan kali pertama terjadi. Pada Juli 2022 silam, perusahaan ini memangkas 57 pegawainya. Alasannya pemangkasan terjadi karena anjloknya transaksi aset digital.
Pasar NFT Amblas
Dua tahun lalu, harga aset non fungible token (NFT) melambung tinggi hingga miliaran rupiah. Namun kini, sinarnya telah redup lantaran mayoritas NFT sudah tidak bernilai.
Berdasarkan laporan platform kripto dappGambl berjudul Dead NFTs: The Evolving Landscape of the NFT Market, sebanyak 95 persen token NFT yang dimiliki sekitar 23 juta orang di seluruh dunia, kini tidak ada harganya.
“Sebanyak 69.795 dari 73.257 koleksi NFT yang dianalisis saat ini memiliki kapitalisasi pasar nol,” ungkap kolomnis teknologi Guardian, dikutip Futurism.
Salah satu harga NFT paling merosot saat ini ialah koleksi Bored Ape Yacht Club. Dua tahun lalu, harganya di pasaran bisa mencapai jutaan dolar AS.
Baca juga: Platform NFT Paspath Tawarkan Peluang bagi Pelaku Kesenian Tradisional Bali
Misalnya saja NFT #8817, dari koleksi Bored Ape Yacht Club sempat laku terjual senilai USD3,4 juta (Rp 52,5 miliar) di rumah lelang Sotheby.
Namun pada Juli 2023, harga paling rendah dari koleksi Bored Ape Yacht Club sekitar 30 ETH atau USD58.700 (Rp906 juta). Nilainya pun kian anjlok pekan lalu ke angka 24 ETH atau sekitar USD38.000 (Rp587 juta).
Nasib NFT Ghozali Everyday
Di Indonesia sendiri, populer NFT melambung tinggi pada masanya ketika mahasiswa bernama Sultan Gustaf Al Ghozali viral alias Ghozali Everyday viral di media sosial.
Diketahui, dirinya menjual foto-foto selfie yang dipotret selama beberapa tahun setiap harinya di sebuah marketplace NFT OpenSea. Tak disangka, dirinya berhasil meraup keuntungan hingga Rp1,5 miliar.
Selain meraup untung miliaran rupiah, pemuda asal Kota Semarang, Jawa Tengah ini pun menjadi artis dadakan kerena sempat menjadi bintang iklan di berbagai produk dan jenama seperti Tokopedia, Ajaib, Lemonilo hingga Es The Indonesia.
Saat kali pertama menjual NFT, Senin (10/1/2022), foto selfie Ghozali mempunyai floor price sebesar 0,001 ETH (Ethereum) atau sekitar Rp48.000.
Berdasarkan laman resmi OpenSea, floor price merupakan harga terendah untuk satu item dalam koleksi, yang diupdate secara real-time oleh OpenSea.
Baca juga: Kominfo: Belum Ada Aturan Jelas Terkait NFT
Pada saat viral, harga koleksi NFT Ghozali Everyday pun terkerek naik. Pada 13 Januari 2022, floor price NFT Ghozali Everyday melejit, di mana dijual paling murah sekitar 0,3 ETH atau setara Rp14,3 juta untuk satu foto selfie.
Dipantau dari akun Ghozali di OpenSea, Saat ini dirinya belum menjual koleksi NFT terbaru dan statistik perdagangan NFT sudah terjun bebas. (*)
Editor: Galih Pratama