Jakarta – JP Morgan Chase Bank cabang Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp167,31 miliar di semester I 2024. Angka tersebut turun sebesar 35,98 persen secara year on year (yoy).
Mengacu kepada laporan keuangan semester I, turunnya laba bersih salah satunya disebabkan karena anjloknya laba operasional sebesar 642,61 persen, dari Rp311,93 miliar per Juni 2023, menjadi Rp57,49 miliar pada Juni 2024.
Laba operasional yang terkontraksi ini disebabkan karena beban operasional yang meningkat menjadi Rp214,914 miliar.
Baca juga: Melesat 48 Persen, Laba Bersih Bank Sampoerna jadi Rp40,1 Miliar per Juni 2024
Terlihat juga dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang naik menjadi 98,43 persen, serta cost to income ratio (CIR) yang melonjak menjadi 81,34 persen.
Beberapa rasio lain seperti return of asset (RoA) dan return of equity (RoE) juga turun, masing-masing menjadi 0,52 persen dan 6,46 persen.
Baca juga: SeaBank Raup Laba Rp204 Miliar, Melonjak 350 Persen pada Semester I-2024
Sementara di sisi kredit, bank ini mengalami penurunan penyaluran kredit sebesar 18,98 persen menjadi Rp4,84 triliun per Juni 2024. Kendati begitu, dari bisnis kredit, bank ini berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih menjadi Rp272,40 miliar, naik 207,53 persen dari Rp88,76 miliar dari Juni 2023.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) naik 29,55 persen, dari Rp10,70 triliun menjadi Rp13,86 triliun. Alhasil aset bank ini tumbuh 73,58 persen menjadi Rp50,36 triliun. (*) Mohammad Adrianto Sukarso