Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 bps atau menjadi 5,50%. Hal itu dilakukan untuk terus menjaga penurunan ekspektasi inflasi.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa untuk bulan Desember ini inflasi tidak akan melebihi 5,4%, meskipun akan terjadi kenaikan inflasi dari sisi makanan akibat periode natal dan tahun baru.
“Tapi inflasi komponen yang lain itu akan turun, demikian juga inflasi inti itu juga masih terkendali 3,3% di bulan lalu, di akhir bulan ini juga kami perkirakan tidak lebih dari 3,5% inflasi intinya untuk akhir tahun ini,” ucap Perry dalam RDG BI di Jakarta, Kamis, 22 Desember 2022.
Kemudian, ia juga meyakini untuk tahun depan inflasi inti pun tidak akan melebihi dari 4% di semester I-2023 dan bahkan akan menurun di semester II-2023. Sedangkan, untuk inflasi IHK masih terpengaruh oleh adanya base effect.
“Inflasi IHK lebih rendah dari perkiraan, akhir tahun ini inflasi IHK kami perkirakan tidak lebih dari 5,4%, setelah base efek selesai akan turun di bawah 4% yoynya, dan akan terkendali. Itu yang kami terus lakukan ke depan,” imbuhnya.
Adapun, inflasi inti juga tidak akan melebihi dari 3,5% di tahun depan, dan di semester I-2023 juga akan di bawah 4% bahkan menuju ke titik tengah 3% hingga akhir tahun yang artinya sesuai dengan target BI dimana inflasi berada di kisaran 3% plus minus 1%. (*)