Jakarta – Salesforece, perusahaan global yang bergerak di bidang AI CRM membeberkan lima tren kecerdasan buatan (AI) di industri perbankan dan jasa keuangan di Indonesia. AI mempunyai potensi besar untuk mendorong kinerja sektor jasa keuangan, sekaligus meningkatkan inklusi keuangan.
Bunga Sugiarto, Regional Director, Salesforce Indonesia mengungkapkan, AI bisa menjadi penggerak utama inovasi di sektor perbankan dan jasa keuangan di Indonesia. Di tengah sektor jasa keuangan yang tumbuh, sejalan dengan Indonesia yang tengah menjadi kekuatan ekonomi regional di ASEAN.
Baca juga: Masuki Era Baru, Industri Marketing Harus Terapkan Artificial Intelligence
“Tapi challenge-nya adalah kondisi geografis Indonesia dan juga kesediaan infrastruktur dan layanan. Maka kami melihat bahwa inklusifitas finansial masih belum merata di Indonesia,” ujar Bunga di Jakarta, Senin, 19 Maret 2025.
Lima Tren Terbaru AI
Ia melanjutkan, AI bisa meningkatkan value industri perbankan dan jasa keuangan. Salesforce yakin lima tren AI berikut akan sangat membantu dan berdampak bagi industri perbankan dan jasa keuangan.
Pertama, lembaga keuangan membangun dasar transformasi AI lewat integrasi data. Fondasi pertama AI adalah data. Untuk memaksimalkan potensi AI, perusahaan jasa keuangan di Indonesia harus mulai membersihkan dan mengintegrasikan data, agar bisa mendapatkan gambaran utuh soal pelanggan.
“Fondasi data yang kokoh akan membantu bank menggunakan teknologi AI terbaru untuk mengakuisisi pelanggan lebih efektif dan memberikan pengalaman yang luar biasa di setiap tahap perjalanan pelanggan,” lanjutnya.
Baca juga: OJK Beberkan Penyebab Perlambatan Kredit Perbankan di Maret 2025
Kedua, agen AI akan mendorong terwujudnya inklusi keuangan yang lebih luas. Agen AI diprediksi akan meningkatkan akses layanan keuangan di Indonesia secara signifikan, mendorong inklusi keuangan dan menjangkau masyarakat yang belum terlayani secara optimal.
Ketiga, agen AI membawa era hiper-personalisasi untuk pengalaman pelanggan yang lebih baik. Bank bisa menggunakan agen AI untuk berinteraksi secara lebih personal, sekaligus melampaui ekspektasi nasabah.
Keempat, inovasi AI akan menjadi motor penggerak kemajuan fintech di Indonesia. Fintech menjadi kekuatan utama yang mengubah landskap ekosistem keuangan Indonesia. Saat ini, ada lebih dari 300 fintech di Indonesia, lanskap industri ini pun menjadi sangat kompetitif. Perusahaan fintech bisa mengandalkan AI untuk membangun model bisnis yang berkelanjutan.
Baca juga: Heboh Soal Promosi Gratis Ongkir Dibatasi, Begini Penjelasan Komdigi
Kelima, pemimpin industri jasa keuangan mendorong penerapan AI yang etis dan bertanggung jawab. Industri keuangan diregulasi secara ketat. Seiring Indonesia mengadopsi inklusi keuangan digital, fokus kuat pada kepatuhan regulasi dan perlindungan data menjadi kunci untuk membangun ekosistem digital.
Dasar Pengembangan AI
Prinsip AI bertanggung jawab seperti akurasi, keamanan, transparansi, dan pemberdayaan menjadi dasar dalam pengembangan AI yang adil dan tanpa bias dalam penilaian kredit, deteksi fraud yang transparan, serta personalisasi yang etis, sambil tetap mematuhi regulasi.
“Sektor perbankan dan keuangan Indonesia sedang berada pada titik balik yang menarik, yaitu dengan strategis menggunakan AI sebagai penggerak utama inovasi, seperti terlihat jelas dari kelima tren ini,” tegas Bunga. (*) Ari Astriawan