Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (30/7/2025). Rupiah dibuka menguat di level Rp16.375 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat tipis 0,21 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.409 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, AS dan Tiongkok melanjutkan perundingan untuk mempertahankan gencatan senjata tarif yang akan berakhir dalam dua minggu, dengan Presiden Trump akan membuat keputusan akhir mengenai perpanjangannya.
Selain itu, perundingan Stockholm menandai putaran negosiasi ketiga dalam waktu kurang dari tiga bulan, berakhir sebelum batas waktu pada 12 Agustus 2025 untuk menyelesaikan perbedaan pendapat selama penangguhan tarif tinggi selama 90 hari yang mengancam mengganggu perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.
Baca juga: BI Prediksi Rupiah Stabil di Rp16.000-Rp16.500 per Dolar AS pada 2026
Andry menyatakan, investor menunggu keputusan kebijakan the Federal Reserve. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada Rabu waktu setempat.
“Meskipun pasar akan mencermati sinyal-sinyal yang mengarah pada potensi penurunan suku bunga pada bulan September,” kata Andry dalam keterangannya, Rabu, 30 Juli 2025.
Lebih lanjut, fokus juga akan tertuju pada laporan Personal Consumption Expenditures (PCE), yakni pengukur inflasi pilihan The Fed untuk mendapatkan petunjuk tentang bagaimana tarif dapat memengaruhi tekanan harga.
Baca juga: Bank Mandiri Ramal Rupiah di Level Rp16.500 per Dolar AS pada Akhir 2025
“Sejumlah data pasar tenaga kerja juga akan dirilis minggu ini, yang berpuncak pada laporan ketenagakerjaan bulanan yang akan dipantau secara ketat pada hari Jumat,” tambahnya.
Andry pun memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.364 dan Rp16.415 per dolar AS hari ini.
“Rupiah terhadap dolar AS hari ini kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp16.364 dan Rp16.415,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama










