Poin Penting
- Rupiah menguat tipis ke level Rp16.579 per dolar AS pada awal perdagangan, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan pelemahan data ekonomi AS
- Fokus pasar tertuju pada penutupan pemerintah AS dan dinamika politik, yang berpotensi memengaruhi rilis data ekonomi penting serta arah kebijakan moneter The Fed
- Analis memperkirakan pergerakan rupiah berada di kisaran Rp16.505–Rp16.650 per dolar AS.
Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini Selasa (7/10/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.579 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat tipis 0,02 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.583 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, indeks dolar AS (DXY) menguat ke level 98, mendekati level tertinggi Agustus 2035 lalu, didukung oleh perkembangan politik di luar negeri yang membebani euro dan yen.
Kemudian, aktivitas jasa ISM AS secara tak terduga terhenti, sementara indikator ketenagakerjaan menunjukkan kontraksi.
Data penggajian ADP turun secara berturut-turut, pengunduran diri sukarela menurun berdasarkan laporan JOLTS, dan perekrutan Challenger melambat.
Baca juga: Purbaya Sebut Insentif Penarikan Dolar WNI dari Luar Negeri Masih Dikaji
“Tren ini memperkuat ekspektasi perlambatan yang signifikan, mendorong FOMC untuk memulai kembali siklus pemangkasan suku bunga bulan lalu. Meskipun inflasi terus berlanjut, pasar kini memperkirakan dua pemangkasan suku bunga The Fed tambahan pada akhir tahun,” ujar Andry, Selasa, 7 Oktober 2025.
Andry menambahkan, Presiden Donald Trump juga mengancam akan memangkas ribuan pekerjaan federal untuk menekan Partai Demokrat agar mengakhiri kebuntuan pendanaan. Gangguan tersebut telah menunda rilis klaim pengangguran mingguan, dan laporan penggajian nonpertanian besok kemungkinan juga akan ditunda.
Sementara, Fitch Ratings menyatakan tidak memperkirakan penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung akan memengaruhi peringkat negara dalam waktu dekat. Dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi akan bergantung pada cakupan dan durasi penutupan.
Fitch memperkirakan defisit anggaran pemerintah AS akan menyempit menjadi 6,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2025.
“Minggu ini, penutupan pemerintah AS akan tetap menjadi fokus karena kebuntuan yang berkepanjangan antara anggota Kongres menunjukkan sedikit tanda-tanda perbaikan,” pungkasnyq.
Sehingga, Andry memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.505 hingga Rp16.598 per dolar AS hari ini.
“Pandangan kami rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.505 dan Rp16.598 per dolar AS,” tandasnya.
Baca juga: Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Mulai Pekan Depan
Sementara, Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih kuat setelah pernyataan hawkish dari pejabat the Fed Jeffrey Schmid.
“Jeffrey Schmid menyebutkan bahwa suku bunga sudah pada tingkat ideal dan engan menurunkan suku bunga,” jelas Lukman
Meski demikian, Lukman menyatakan, pelemahan rupiah akan terbatas, sebab investor mengantisipasi rilis data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan akan naik ke USD159 miliar.
“Rupiah akan berada di range Rp16.550 hingga Rp16.650 per dolar AS hari ini,” imbuh Lukman. (*)
Editor: Galih Pratama










