Jakarta – Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini (25/7) diperkirakan masih akan betah pada level Rp14.500 an per dolar Amerika Serikat (AS). Meski dibuka rebound atau terapresiasi 28 poin atau 0,19 persen pada perdagangan hari ini, namun laju rupiah masih berkutat di level Rp14.517 per dolar AS.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam risetnya di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Menurutnya, kembali menguatnya mata uang Yuan turut memberikan sentimen positif rupiah untuk berpeluang menguat di perdagangan hari ini.
Baca juga: BI: Transaksi Hedging Meningkat Ditengah Pelemahan Rupiah
“Rupiah berpeluang menguat hari ini seiring kembali menguatnya Yuan ke level 6.79/US$ setelah sempat menyentuh angka psikologis sebesar 6.82/US$. Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.490-Rp 14.510 per dolar AS,” ujarnya.
Dolar AS diperkirakan bergerak melemah dilevel 94.0-94.60 terhadap beberapa mata uang utama dunia terutama Euro. Penguatan Euro terhadap dolar ditopang oleh kuatnya data survei Purchasing Manager’s Index (PMI) Eropa di bulan Juli yang sebesar 54.3 sedikit dibawah estimasi sebesar 54.4.
“Data PMI yang masih di atas 50 tersebut menunjukan perbaikan ekonomi masih terus terjadi di Eropa walaupun belum cukuat kuat untuk mendorong Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mengubah arah kebijakan moneter,” ucapnya. (*)
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More