Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (8/5) dibuka pada level 15.025/US$ posisi tersebut melemah 30 poin atau 0,2 persen dari perdagangan Rabu kemarin (6/5) 14.995/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menilai, rupiah masih berpotensi menguat akibat pelonggaran lockdown diberbagai negara bagian AS yang menjadi sentimen penguat harga aset-aset berisiko.
“Walaupun ada kekhawatiran pelonggaran lockdown akan memunculkan gelombang kedua wabah tapi dunia bisa meniru pelonggaran lockdown yang tidak memicu kasus wabah baru yang terjadi di Korea Selatan dan Hongkong,” kata Ariston di Jakarta, Jumat 8 Mei 2020.
Selain itu, berita mengenai melambatnya laju penambahan kasus terinfeksi covid-19 di beberapa negara juga menjadi sentimen positif. Namun demikian, pasar masih mewaspadai memburuknya data-data ekonomi karena wabah.
“Rupiah bisa menguat hari ini karena sentimen positif tersebut. Potensi penguatan ke area 14.800/US$ dengan resisten di kisaran 15.150/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (8/5) kurs rupiah berada pada posisi 15.009 US$ terlihat menguat dari posisi 15.127/US$ pada perdagangan Rabu kemarin (6/5). (*)
Editor: Rezkiana Np