Jakarta – Dalam perdagangan hari ini (13/12) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di level 13.985/US$ bila dibandingkan dari penutupan sebelumnya di level 14.015/US$.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada infobanknews menjelaskan, pelaku pasar sambut bahagia perundingan dagang AS dan Tiongkok karena hubungan AS-China yang terus membaik.
“Kabar terbaru, AS siap untuk menunda atau bahkan membatalkan pengenaan bea masuk baru untuk importasi produk China senilai US$ 160 miliar yang sedianya berlaku 15 Desember,” kata Ibrahim di Jakarta, 13 Desember 2019.
Tidak hanya itu, Reuters memberitakan bahwa AS juga akan memberi diskon 50% atas bea masuk yang berlaku selama masa perang dagang lebih dari setahun terakhir. Sebagai informasi, AS telah mengenakan bea masuk terhadap importasi produk made in China senilai US$550 miliar selama periode tersebut.
Selain itu, China pun memberi respons positif. Dimana seperti dikutip dari Reuters, China berencana membeli produk pertanian AS senilai US$ 50 miliar tahun depan. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2017, sebelum perang dagang meletus.
“Optimisme yang merebak di Washington dan Beijing membuat Presiden AS Donald Trump tampak semringah. Dalam cuitan di Twitter, eks taipan properti itu menegaskan kesepakatan dagang AS-China sudah sangat dekat,” tambah Ibrahim.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (13/12) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.982/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.042/ US$ pada perdagangan kemarin (12/12). (*)
Editor: Rezkiana Np