Rupiah diproyeksi Terus Melemah Hingga 15.100/US$

Rupiah diproyeksi Terus Melemah Hingga 15.100/US$

Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (17/3) diprediksi masih akan tertekan hingga menembus Rp15.100/US$ karena kekhawatiran penyebaran virus corona atau COVID19 namun sentimen stimulus AS dipercaya akan membantu menahan pelemahan rupiah.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada infobanknews di Jakarta, Selasa 17 Maret 2020 menjelaskan, aset-aset berisiko masih akan tertekan, dimana semalam wallstreet masih jatuh dalam lebih dari 12%.

“Pemerintah AS masih bernegosiasi dengan Senat untuk menggelontorkan paket stimulus yang lebih besar,” kata Ariston

Sebelumnya, Bank Sentral AS The Fed telah menetapkan penurunan suku bunga acuan dari 1,25% menjadi 0,25%. Selain itu, The Fed juga telah meluncurkan program quantitative easing sebesar US$700 miliar guna meredam dampak penyebaran virus corona terhadap perekonomian AS.

Tak hanya itu, di negara lain misalnya Pemerintah Selandia Baru juga telah merilis stimulus 12,1 miliar NZD pagi ini. Sementara Bank Sentral Australia juga mempersiapkan stimulus moneter lanjutan guna menghadapi dampak pelemahan ekonomi akibat virus corona.

“Potensi USD terhadap IDR masih akan tertekan kisaran Rp14.800 hingga Rp15.100,” tukas Ariston.

Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (17/3) kurs rupiah berada pada posisi Rp15.083/ US$ atau terlihat melemah dari posisi Rp14.818/US$ pada perdagangan kemarin (16/3). (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News