Rupiah Diproyeksi Menguat ke Rp16.200 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Rupiah Diproyeksi Menguat ke Rp16.200 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Jakarta – Rupiah diperkirakan menguat setelah dolar Amerika Serikat (AS) terkoreksi setelah data inflasi produsen yang lebih rendah dari perkiraan.

“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS yang terkoreksi setelah data inflasi produsen yang lebih rendah dari perkiraan,” kata Lukman Leong, Analis Mata Uang, Rabu, 15 Januari 2025.

Lukman menjelaskan investor masih wait and see terhadap data inflasi konsumen AS yang akan dirilis malam ini.

Baca juga: Menko Airlangga Sebut RI Cukup ‘Imun’ Terhadap Ancaman Tarif Impor Trump
Baca juga: BI Optimis Kenaikan Suku Bunga Tak Meningkatkan NPL Perbankan

Sementara dari domestik, pasar juga menantikan data perdagangan Indonesia hingga hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

“Investor cenderung wait and see data inflasi konsumen AS malam ini. Dari domestik, investor juga menantikan data perdagangan Indonesia dan hasil dari rapat dewan gubernur Bi,” jelasnya.

Lukman memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.200-Rp16.350 per dolar AS hari ini.

“Rupiah akan berada di range Rp16.200-Rp16.350 hari ini,” ujar Lukman. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News