Jakarta – Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang melemah akibat kekhawatiran dampak tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
Analis Mata Uang Doo Financial Futures menjelaskan bahwa kebijakan tarif impor Trump menimbulkan kekhawatiran terhadap ekonomi AS, yang berpotensi mengalami resesi.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah oleh kekhawatiran kebijakan tarif Trump akan berpotensi membawa ekonomi AS resesi,” kata Lukman, Kamis, 6 Maret 2025.
Baca juga: Dipicu Kekhawatiran Perang Dagang, Rupiah Diperkirakan Kembali Melemah
Selain kebijakan tarif, pelemahan dolar AS juga dipengaruhi oleh data pekerjaan ADP AS yang lebih rendah dari perkiraan. Lukman memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.250-Rp16.350 per dolar AS hari ini.
“Rupiah akan berada di range Rp16.250-Rp16.350 per dolar AS hari ini,” ujar Lukman.
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, laporan ADP AS menunjukkan bahwa sektor swasta AS hanya menambah 77.000 pekerjaan pada Februari 2025. Angka ini merupakan peningkatan terkecil dalam tujuh bulan terakhir.
“Sementara itu, PMI Jasa ISM secara tak terduga mengisyaratkan pertumbuhan yang lebih kuat di sektor jasa, yang memberikan sedikit kepastian tentang ketahanan ekonomi,” tambah Andry.
Andry memproyeksikan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.272-Rp16.368 per dolar AS
“Rupiah terhadap dolar AS hari ini kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp16.272 dan Rp16.368,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra










