Rupiah Diperkirakan Menguat, Ini Sentimen Pendorongnya

Rupiah Diperkirakan Menguat, Ini Sentimen Pendorongnya

Jakarta – Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang disebabkan oleh kekhawatiran pasar atas kemungkinan resesi di AS akibat perang dagang.

Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menjelaskan, dolar AS anjlok ke level terendah sejak Juli 2023 oleh kekhawatiran resesi di AS akibat kebijakan tarif Presiden Trump yang menimbulkan perang dagang

“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang anjlok ke level terendah dalam lebih dari setengah tahun oleh kekuatiran resesi di AS dari perang dagang,” kata Lukman, Jumat, 11 April 2025.

Baca juga: 193 Saham Merah, IHSG Dibuka Melemah 1,29 Persen ke Level 6.173

Selain itu, dolar AS juga tertekan oeleh meningkatknya prospek pemangkasan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) oleh the Fed, menyusul data inflasi AS yang lebih rendah.

“Dolar AS juga tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed menyusul data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan,” imbuhnya.

Baca juga: Ekonom Sebut Penundaan Tarif Trump Jadi Momen untuk Berbenah

Meski demikian, potensi penguatan rupiah diperkirakan masih akan terbatas, ditengah sentimen risk off di pasar ekuitas. Lukman memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.700-Rp16.900 per dolar AS hari ini.

“Penguatan diperkirakan akan terbatas di tengah sentimen risk off di pasar equitas. Rupiah akan berada di range Rp16.700-Rp16.900 per dolar AS hari ini,” jelas Lukman. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62