Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (22/7/2025). Rupiah dibuka di level Rp16.311 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat 0,07 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.323 per dolar AS.
Pengamat Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, meningkatnya ketidakpastian tarif AS terus menjadi trending di kalangan para investor. Terlebih, setelah Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada hari Minggu lalu bahwa Uni Eropa sedang mempersiapkan tindakan balasan atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump.
“Hal ini merupakan tanggapan atas tuntutan pejabat AS atas lebih banyak konsesi dari blok tersebut untuk kesepakatan perdagangan potensial, termasuk tarif dasar sebesar 15 persen, yang mengejutkan para negosiator Uni Eropa,” kata Ibrahim dikutip Selasa, 22 Juli 2025.
Baca juga: BI Sebut Kebijakan DHE Dukung Penguatan Nilai Tukar Rupiah, Ini Buktinya
Ibrahim menjelaskan, laporan WSJ menggarisbawahi ketidakpastian atas kebijakan perdagangan AS, terutama karena batas waktu 1 Agustus untuk pemberlakuan tarif Trump semakin dekat.
Selain itu, Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada Minggu lalu mengatakan bahwa 1 Agustus adalah tenggat waktu untuk tarif, yang berkisar antara 20 persen hingga 50 persen terhadap negara-negara ekonomi utama.
Baca juga: BI Prediksi Rupiah Stabil di Rp16.000-Rp16.500 per Dolar AS pada 2026
Ibrahim menambahkan, investor juga sedang menunggu berita dari AS tentang kemungkinan sanksi lebih lanjut, setelah Presiden Donald Trump awal pekan ini mengancam akan memberikan sanksi kepada pembeli ekspor Rusia, kecuali Moskow menyetujui kesepakatan damai dalam 50 hari.
Berdasarkan sentimen tersebut, Ibrahim memperkirakan rupiah akan berada di level Rp16.310 hingga Rp16.360 per dolar AS hari ini.
“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.310 hingga Rp16.360 per dolar AS hari ini,”pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama










