Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Perkirakan Suku Bunga The Fed Dipangkas Bulan Ini

Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Perkirakan Suku Bunga The Fed Dipangkas Bulan Ini

Poin Penting

  • Rupiah dibuka melemah ke level Rp16.585 per dolar AS pada Jumat (17/10), turun tipis 0,02 persen dari penutupan sebelumnya.
  • Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada Oktober 2025, disusul pemangkasan lagi pada Desember, setelah pernyataan dovish Jerome Powell.
  • Ketegangan dagang AS-Tiongkok dan penutupan pemerintah AS menambah ketidakpastian ekonomi global, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (17/102025). Rupiah dibuka di level Rp16.585 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 0,02 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.581 per dolar AS.

Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi menyatakan pelaku pasar kini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) yang hampir pasti akan dilakukan oleh The Fed pada Oktober 2025, diikuti penurunan suku bunga berikutnya pada Desember 2025.

“Hal itu setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan nada yang lebih dovish dalam pidatonya minggu ini,” kata Ibrahim, Jumat, 17 Oktober 2025.

Baca juga: Rupiah Dibuka Menguat Dipicu Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Kemudian, Beige Book Federal Reserve, yang dirilis pada Rabu lalu menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi AS hanya sedikit berubah dalam beberapa pekan terakhir. Para pelaku bisnis menyebutkan permintaan yang melambat dan tekanan biaya yang masih terjadi. 

Ibrahim mengatakan, laporan tersebut juga mencatat tanda-tanda awal pelemahan di pasar tenaga kerja. Nada yang tenang itu memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan bergerak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Ketegangan Dagang AS-Tiongkok Jadi Risiko Tambahan

“Selain itu, meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, setelah Washington mengancam tarif baru untuk barang-barang buatan Tiongkok dan Beijing memperluas kontrol ekspor untuk bahan tanah jarang,” pungkasnya.

Sementara, ketegangan perdagangan yang kembali memanas menimbulkan risiko penurunan yang “material” terhadap prospek ekonomi global. Kondisi ini membuat pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed menjadi semakin penting.

Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah Seiring Trump Isyaratkan Buka Kesepakatan Dagang dengan China

Di samping itu, penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan-kini memasuki minggu ketiga-menambah lapisan ketidakpastian. Kebuntuan ini telah menunda rilis data ekonomi utama dan meningkatkan kekhawatiran atas disfungsi fiskal di Washington.

Ibrahim pun memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.580 hingga Rp16.620 per dolar AS hari ini.

“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.580 hingga Rp16.620 per dolar AS hari ini,” imbuh Ibrahim. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62