Jakarta – Rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dipicu oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menunda penyerangan ke Iran.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menjelaskan, penundaan penyerangan AS ke Iran selama dua minggu telah membuka harapan tercapainya kesepakatan damai.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS oleh harapan perdamaian setelah Trump menunda penyerangan AS ke Iran selama dua minggu, membuka harapan untuk kesepakatan damai,” kata Lukman, Jumat, 20 Juni 2025.
Baca juga: Rupiah Hari Ini Dibuka Melemah, usai The Fed Tahan Suku Bunga
Lukman memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp16.300-Rp16.450 per dolar AS hari ini.
“Rupiah akan berada di range Rp16.300-Rp16.450 per dolar AS hari ini,” tambahnya.
Baca juga: Dolar AS Rebound, Rupiah Diprediksi Bergerak di Rp16.200–Rp16.300
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menyebutkan, eskalasi militer antara AS, Israel, dan Iran kini menjadi faktor utama yang membentuk arah pasar dalam jangka pendek.
Menurutnya, investor cenderung bersikap wait and see sambil mencermati langkah selanjutnya dari Washington.
“Karena setiap sinyal keterlibatan langsung dapat memicu tekanan tajam pada pasar ekuitas dan semakin membebani prospek pertumbuhan global,” ujar Andry.
Baca juga: Dolar AS Tertekan, Rupiah Diproyeksi Kembali Menguat
Andry memproyeksikan niali tukar rupiah hari ini akan bergerak di level Rp16.361 dan Rp16.525 per dolar AS.
“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini kemungkinan akan bergerak pada kisaran Rp16.361 dan Rp16.525,” tandasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra










