Sementara reksa dana saham (Avrist ada saham blue safir), kata Hanif, akan diluncurkan pada 12 April dengan underlying mayoritas saham-saham unggulan yang berkapitalisasi besar dan menengah. Pemilihan tersebut didasarkan pada kondisi pasar selama 5 tahun terakhir yang mengalami konsolidasi akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi.
“Ke depannya, kami memandang pertumbuhan ekonomi naik di atas 5 persen dan penurunan biaya dana perusahaan akan menaikkan valuasi dan kapitalisasi pasar dari saham-saham bluechip (unggulan),” ujar Hanif di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin, 10 April 2017.
Kemudian terkait reksa dana terproteksi (Avrist dana terproteksi spirit 1), akan diluncurkan pada April 2017 dan hanya dijual terbatas sebesar maksimal Rp100 miliar. Reksa dana terproteksi ini, jelas Hanif, akan diharapkan bisa memberikan indikasi bagi hasil korporasi Subordinasi Bank Bukopin yang diharapkan bisa memberikan indikasi bagi hasil net 9,5 persen per tahunnya untuk para investor.
“Investor dapat melakukan pembelian minimal sebesar Rp 50 juta dan boleh melakukan redemption di reksa dana terproteksi ini setelah 1 tahun,” ucapnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More